SUKABUMIUPDATE.com - Orotias Arab Saudi menahan seorang ulama berafiliasi dengan organisasi Sahwa Movement atau Gerakan Kesadaran, Sheikh Safar Al-Hawali, karena mengiritik keluarga kerajaan.
Kabar tersebut diketahui dari sebuah akun Twitter dengan nama Moatqali Al-Ray atau Tahanan Hati Nurani. Dalam tulisan di media sosial tersebut dinyatakan, penahanan terhadap Sheikh Al-Hawali, 68 tahun, berlangsung hanya beberapa hari setelah dia menerbitkan bukunya "Muslim dan Peradaban Barat."
"Buku tersebut berisi kritik terhadap keluarga penguasa Arab Saudi dan Putra Mahkota Abu dhabi, Mohammed bin Zayed," tulis Middle East Monitor.
Akun Twitter "Tahanan Hati Nurani" juga mengatakan, pasukan keamanan menggeruduk rumah Al-Hawali. Dalam aksi tersebut, pasukan keamanan menutup mata Al-Hawali dan mengikatnya, termasuk putranya Ibrahim sehingga membuat anak-anak di rumah tersebut ketakutan.
Kehadiran polisi di rumah Al-Hawali membuat anak-anak ketakutan di rumah. "Polisi menyita telepon seluler dan perangkat elektronik."
Buku terbaru Sheikh Al-Hawali setebal 3.000 halaman berisi kritik terhadap keluarga kerajaan. Menurutnya, keluarga kerajaan membuang uang dengan proyek palsu.
Sheikh Al-Hawali juga menyerang Putra Mahkota Mohammed bin Salman setelah dia diketahui melakukan perjanjian rahasia dengan Israel.
Menurut laporan sejumlah media di Arab Saudi, Sheikh Al-Hawali adalah seorang ulama pemegang gelar Doktor di bidang agama. Dia dikenal pendukung teori benturan antara peradaban Islam dengan dunia Barat. Al-Hawali juga salah seorang penentang kuat kehadiran Amerika Serikat dan Israel di kawasn Timur Tengah. Pada 1990-an, otoritas Arab Saudi menjebloskannya ke dalam penjara.
Sumber: Tempo