SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok imigran telah memanfaatkan pesta sepak bola terbesar, piala dunia untuk masuk ke wilayah Uni Eropa secara ilegal. Mereka menggunakan sistem tiketing Piala Dunia Rusia 2018 yang memungkinkan kunjungan bebas visa bagi para penggemar sepak bola.
Kasus ini dilaporkan oleh negara tetangga Rusia, yakni Belarusia dan Finlandia. Belarusia dalam laporannya mengatakan telah menghentikan empat warga negara Maroko dan sekelompok warga negara Pakistan ketika mereka mencoba masuk wilayah Uni Eropa secara ilegal dengan melintasi perbatasan Lithuania dan Polandia. Belarusia merupakan salah satu negara yang menandatangani kesepakatan dengan Rusia yang memungkinkan penggemar sepak bola pemilik Fan ID transit ke negara itu tanpa visa.
"Semakin banyak imigran ilegal yang masuk Belarusia dibawah bayang-bayang penggemar sepak bola. Kami yakni Eropa tidak akan menerima mereka dan akan mengirimkan mereka pulang ke negaranya," kata Andrey Sytenkov, Penyidik dari Komite Perbatasan Belarusia.
Moskow telah memberlakukan sebuah sistem bernama Fan ID yang memungkinkan kunjungan para penggemar sepak bola ke Rusia secara bebas sepanjang diselenggarakannya turnamen piala dunia ini. Rusia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018 yang digelar sejak 15 Juni 2018 sampai 15 Juli 2018.
Kasus di Belarusia juga terjadi di Finlandia, sebuah negara anggota Uni Eropa yang juga berbagi perbatasan dengan Rusia. Dikutip dari situs Al-Arabiya pada Jumat, 22 Juni 2018, Marko Saareks, petugas penjaga perbatasan menceritakan pihaknya sudah menemukan tiga kasus imigran yang melintasi secara ilegal wilayah perbatasan Rusia-Finlandia dan mengajukan suaka ke Finlandia. Mereka yang ditahan tiba di Rusia dengan Fan ID.
"Ada sebuah ancaman untuk fenomena semacam ini. Model melintasi perbatasan secara ilegal semacam ini akan terjadi sampai akhir Piala Dunia," ujarnya.
Sebelumnya pada Jumat 15 Juni 2018, seorang warga negara Cina terbang ke ibu kota Helsinki dari Rusia dan mengajukan suaka ke Finlandia. Imigran ilegal itu tiba di Rusia dengan sebuah Fan ID Piala Dunia 2018.
Sumber: Tempo