KPK Malaysia Akhirnya Periksa Bekas PM Najib Razak

Selasa 22 Mei 2018, 05:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menjalani pemeriksaan pertama di Komisi Pemberantasan Korupsi (MACC) negara itu pada Selasa pagi, 22 Mei 2018, terkait dugaan korupsi pada skandal 1MDB.

Najib akan dimintai penjelasan soal aliran dana sebesar US$10,6 juta atau sekitar Rp150 miliar ke rekening bank pribadi miliknya dari perusahaan SRC International, yang merupakan anak perusahaan dari 1MDB.

1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia D: evelopment Berhard, yang merupakan perusahaan investasi pelat merah bentukan Najib ketika mulai menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2009.

 “Saya berjuang untuk mendapatkan uang yang dicuri dari rakyat Malaysia tetapi dituduh sebagai pembelot. Isu 1MDB bukan cerita rekaan. Ini kasus besar,” kata Shukri Abdull, kepala KPK Malaysia atau Malaysia Anti-Corruption Commission, dalam jumpa pers seusai Najib Razak mulai menjalani pemeriksaan, Selasa, 22 Mei 2018.

Dalam jumpa pers itu, seperti dilansir New Straits Times dengan mengutip Reuters, Shukri mengatakan Najib Razak datang untuk dimintai keterangannya dan bukan untuk ditangkap atau dikenakan dakwaan resmi.

Shukri juga menjelaskan, dia ikut menginvestigasi kasus ini pada 2015 namun kemudian diberi peringatan akan diberhentikan jika melanjutkan penyelidikan.

 “Saya diperingatkan akan kehilangan pekerjaan jika saya berpartisipasi dalam investigasi ini, maka saya memilih pensiun dini pada saat awal penyelidikan kasus ini pada 2015,” begitu kata Shukri.

Soal dugaan terlibat kasus korupsi 1MDB ini, Najib Razak telah membantahnya. Dalam pernyataan pertamanya kepada publik di negara bagian Pahang, yang menjadi basisnya, pada akhir pekan lalu, Najib mengatakan,”Saya tidak mencuri dari rakyat.”

Najib menyatakan semua tuduhan kepada dirinya merupakan upaya untuk mencemarkan nama baiknya dan mengalahkan Partai United Malays National Organisation. UMNO, yang pernah memimpin Malaysia selama 61 tahun dengan koalisi Barisan Nasional, kalah dari koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin Mahathir Mohammad pada pemilu 9 Mei 2018.

Mahathir merupakan bekas mentor Najib yang kemudian menjadi rival berat politik pada 2016 karena perbedaan pandangan politik dan mulai mencuatnya skandal 1MDB.

Reuters melansir MACC atau Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia sengaja memulai investigasi kasus 1MDB ini dengan menelisik aliran dana dari SRC International.

MACC akan lebih mudah menelusuri transaksi transfer uang ini karena melibatkan perusahaan Malaysia. “Sedangkan transfer lainnya dana 1MDB menggunakan bank dan perusahaan asing,” begitu dilansir Reuters.

Pemerintah Malaysia juga membentuk gugus tugas pada Senin, 21 Mei 2018, untuk membongkar kasus ini. Tim ini terdiri dari MACC, polisi, bank sentral, dan bekas petinggi Kejaksaan Agung. Mereka diminta untuk menjalin kerja sama dengan lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Kanada, dan negara lainnya, yang sistem keuangannya dilewati aliran dana ini.

Mengenai ini, secara terpisah, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyatakan akan meneruskan investigasi 1 Malaysia Development Berhad, 1MDB. Kementerian juga berjanji akan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum Malaysia untuk membongkar kasus dugaan mega skandal korupsi ini.

“Kementerian Kehakiman berkomitmen untuk memastikan Amerika Serikat dan sistem keuangannya tidak terancam oleh individu korup dan kleptokrat, yang mencoba menyembunyikan harta yang diperoleh dengan cara bermasalah,” begitu pernyataan dari kementerian Kehakiman AS seperti diterima Reuters, Selasa, 22 Mei 2018.

Pernyataan itu juga mengatakan aset yang diselamatkan akan digunakan,”Untuk kepentingan rakyat yang terdampak oleh tindakan-tindakan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan.”

Pemerintah AS, lewat kementerian Kehakiman, telah menggelar upaya resmi pada 2016 dan 2017 untuk menyelamatkan aset senilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp24 triliun dari dana 1MDB, yang diduga disalahgunakan.

Dokumen yang dirilis otoritas penegak hukum AS menduga ada uang senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp63,7 triliun dialihkan dari 1MDB dan mengalami proses pencucian uang lewat jaringan perusahaan kedok (shell companies) dan sejumlah rekening bank di AS dan negara lainnya.

Polisi Diraja Malaysia juga telah menggelar sejumlah penggeledahan maraton terhadap rumah dinas PM, rumah pribadi Najib Razak, dan tiga unit apartemen di Pavilion Residences Appartment.

Polisi membongkar satu brankas besar di rumah pribadi Najib, yang disebut belum pernah dibuka selama 20 tahun. Dengan dibantu tukang kunci, polisi juga membongkar 8 brankas besi yang ada di rumah dinas PM yaitu Seri Perdana, yang terletak di kawasan pusat pemerintahan Putrajaya.

Polisi juga menggeledah tiga unit apartemen tadi dan menyita 72 tas berisi uang dan perhiasan. Hingga kemarin, polisi baru menyelesaikan penghitungan 11 tas dengan jumlah uang mencapai puluhan juta ringgit Malaysia atau sekitar puluhan hingga ratusan miliar rupiah.

Polisi juga menyita 284 kotak berisi tas mewah, yang diduga milik istri Najib, yaitu Rosmah Mansor, yang dikenal gemar berbelanja barang mewah. Penggerebekan di unit apartemen ini terjadi setelah ada laporan dari petinggi Partai Pribumi Malaysia Bersatu, yang dibentuk Mahathir Mohamad, bahwa ada upaya pemindahan 50 tas tangan bermerek mewah.

Uniknya, 2 pengacara Najib Razak malah mengundurkan diri pada malam menjelang pemeriksaan oleh MACC. Keduanya yaitu Harpal Singh Grewal dan M. Athimulan, mengundurkan diri seusai bertemu Najib pada Senin malam. “Kami tidak ditendang keluar. Kami mundur karena ada tim pengacara lain masuk,” kata Harpal seperti dilansir Straits Times.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak