SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan pembicaraan telepon pada Minggu, 20 Mei 2018, untuk memastikan pertemuan tingkat tinggi Korea Utara-Amerika Serikat pada 12 Juni akan berjalan sesuai agenda. Kedua Presiden itu bertelepon setelah Korea Utara mengancam akan membatalkan pertemuan pertamanya dengan Trump.
Pembicaraan Trump dan Moon berlangsung sekitar 20 menit. Keduanya saling bertukar pandangan atas reaksi Korea Utara.
"Kedua pemimpin akan memonitor secara ketat kesuksesan pertemuan Korea Utara-Amerika Serikat pada 12 Juni nanti, termasuk kehadiran Korea Selatan dalam pertemuan itu," demikian keterangan Istana Kepresidenan Korea Selatan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin, 21 Mei 2018.
Sebelumnya Kepala Negosiator Korea Utara, Ri Son Gwon pada Kamis, 16 Mei 2018, mengatakan tidak akan melakukan pertemuan dengan Korea Selatan, kecuali tuntutan mereka dipenuhi. Ancaman ini dilontarkan Pyongyang, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan udara militer gabungan yang dinamai Max Thunder. Sehari sebelumnya, Korea Utara juga menggertak akan menarik diri dari rencana pertemuan dengan Amerika Serikat.
Kantor berita Korea Utara, KCNA, pada Sabtu 19 Mei 2018, mewartakan pemerintah Korea Selatan harus memulangkan 12 pegawai perempuan restoran Korea Utara ke kampung halaman mereka tanpa ditunda-tunda. Hal ini sebagai bagian dari wujud nyata membaiknya hubungan kedua negara.
Pyongyang sangat yakin, para pegawai restoran dari Korea Utara itu karena mereka di culik oleh Korea Selatan. Namun Seoul menyatakan ke-12 pegawai itu bebas menentukan nasib mereka sendiri.
Sumber: Tempo