SUKABUMIUPDATE.com - Sedikitnya 200 orang ditahan kepolisian Paris dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Prancis. Dalam peringatan Hari Buruh kali ini, massa memprotes kebijakan reformasi ekonomi Presiden Emmanuel Macron yang dianggap tidak berpihak kepada buruh Prancis.
Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan meriam air dan gas air mata dan menahan ratusan orang, sementara empat orang dilaporkan terluka dalam bentrokan ini.
"Saya mengecam kekerasan yang terjadi hari ini dan menodai momentum May Day," kicau Macron melalui Twitternya saat melakukan kunjungan ke Australia, seperti yang dikutip dari Reuters, 2 Mei 2018.
Otoritas setempat mengatakan sekitar 1.200 pengunjuk rasa dari kelompok anarkis sayap kiri mulai merusak jendela gedung perkantoran di Paris. Total peserta aksi yang berpawai di kota Paris berjumlah 55.000 dan dijaga sekitar 20.000 personel kepolisian.
Kebijakan reformasi Macron memicu protes serikat pekerja Prancis. Agenda reformasi ketenagakerjaan Macron seperti melonggarkan aturan masuknya tenaga kerja asing ke Prancis dan aturan PHK oleh perusahaan, yang dinilai serikat pekerja mengurangi perlindungan tenaga kerja.
Sebelumnya aksi mogok pekerja kereta api digelar menentang reformasi ketenagakerjaan Macron yang berdampak pada lumpuhnya transportasi kereta Prancis. Macron sendiri menegaskan tidak akan membatalkan kebijakan reformasi ekonominya.
Sumber: Tempo