Tak Hanya Kim Jong Un, 5 Kepala Negara Ini pun Punya Aturan Unik

Minggu 29 April 2018, 04:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Potongan rambut Kim Jong Un merupakan salah satu aturan negara yang cukup unik diterapkan kepada masyarakatnya. Pria di Korea Utara wajib memiliki potongan rambut seperti Kim Jong Un, atau dengan kata lain panjang rambut tidak lebih dari 2 cm.

 Tak cuma peraturan gaya Kim Jong Un yang unik, ternyata beberapa pemimpin negara lain juga pernah menerapkan aturan pemerintah yang unik, bahkan ada yang merugikan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut  daftarnya.

1. Pelarangan janggut, sirkus, dan sapi
Pemimpin Turkmenistan era 1940 sampai 2006, Saparmurat Niyazov, melarang jenggot, sirkus, opera, balet, sapi dan gigi emas di bawah pemerintahannya. Selain itu, rakyat juga harus beradaptasi dengan perubahan nama hari dan bulan dalam satu minggu. Tidak hanya nama penyair dan pahlawan negara, bahkan nama anggota keluarga Niyazov itu sendiri juga dijadikan nama hari atau bulan. Ia bahkan memperkenalkan alfabet baru. Perintah lainnya, Niyazov memerintahkan pembangunan sebuah danau di tengah padang pasir dan juga sebuah resor ski di perbatasan Iran, di mana daerah tersebut tidak ada salju.

2. Menghancurkan sejarah
Mao Tse-tung, pemimpin negara Komunis Cina tahun 1893 sampai 1976 mencetuskan pembersihan "intelektualisme" di tahun 1966, dengan cara menghancurkan ribuan bangunan kuno, buku, artefak, barang antik dan lukisan. Mao memandang hal ini sebagai masa lalu, dan merupakan ancaman dari kelas menengah yang, menurutnya, ingin mengembalikan sistem kapitalisme ke Cina. Akibatnya, orang-orang yang dipandang sebagai intelektual melarikan diri. Standar pendidikan Cina saat itu jatuh, ini terlihat dari angka buta huruf pada beberapa negara bagian meningkat menjadi 41 persen.

3. Mematikan listrik
Presiden Guinea Ekuatorial tahun 1924 hingga 1979, Francisco Macías Nguema, dikenal dengan penerapan aturan-aturan yang cukup merugikan rakyatnya sendiri. Selama pemerintahannya, Nguema melarang perawatan medis modern, semua obat-obatan dari barat. Ia juga melarang ungkapan-ungkapan intelektual. Bahkan, setiap kali Nguema meninggalkan ibukota negara, ia memerintahkan agar pasokan listrik kota diputus sampai dirinya kembali. Karena, menurut Nguema, menyalakan kelistrikan tidak diperlukan jika dirinya tidak ada.

4. Panggilan unik
Pemimpin Uganda dari 1925 sampai 2003, Idi Amin Dada, dianggap sebagai salah satu diktator paling mengerikan dalam sejarah. Ia juga memiliki aturan-aturan aneh yang diterapkan kepada masyarakatnya. Salah satunya, Idi ingin dan harus dikenal sebagai  Raja Terakhir di Skotlandia. Dia juga mengganti namanya harus dengan panggilan-panggilan kekuasaan, seperti Yang Mulia, Presiden untuk Kehidupan, Tuan dari Semua Hewan Bumi dan Ikan Laut, juga Penakluk Kerajaan Inggris di Afrika, khususnya di Uganda.

5. Melarang pemakaian topi motif macan dan tongkat
Presiden Republik Demokratik Kongo, Desire Mobutu, menjabat sejak 1965. Mobutu menganggap dirinya semacam dewa dan memaksakan pemberitaan akan dirinya, dengan menceritakan adegan ia turun dari awan. Mobutu juga melarang siapapun untuk mengenakan topi bermotif macan dan membawa tongkat kayu. Hal ini, menurutnya, akan mengambil kekuatan magis yang dimilikinya. Selanjutnya, Mobutu memenjarakan orang-orang yang tidak memiliki nama-nama Afrika dan mengganti

namanya sendiri menjadi Mobutu Sese Seko Nkuku Ngbendu Wa Za Banga (Prajurit yang mahakuasa yang, karena ketekunan dan kemauannya untuk menang, pergi dari penaklukan-penaklukan, meninggalkan api [perang] di belakangnya). Mobutu juga pernah membayar Muhammad Ali dan George Foreman sebesar $5 juta(Rp 69 M) masing-masing untuk bertanding di Uganda.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak