SUKABUMIUPDATE.com - Pelaku yang diduga terlibat penembakan di Amerika Serikat dan menewaskan 4 orang pelanggan restoran di Nashville, Travis Reinking, pernah mencoba menerobos lapisan keamanan luar Gedung Putih pada Juli 2017.
Saat itu, Reinking mengaku kepada petugas dia ingin bertemu dengan Presiden AS. “Setidaknya, itu yang dia katakan kepada pejabat ketika mereka mengenakan tuduhan pelanggaran memasuki area tertutup pada Juli,” begitu dilansir New York Times, Ahad, 22 April 2018.
Polisi masih memburu Reinking pasca penembakan di restoran Waffle House di Nashville, Tennessee, Amerika, yang menewaskan empat orang pelanggan. Reuters melansir Travis menembak dua orang korbannya di tempat parkir sebelum memasuki ke restoran.
Menurut laporan, Reinking terlihat bugil dan hanya mengenakan jaket berwarna hijau kamuflase, yang di kantongnya terdapat sejumlah magazine cadangan. Saat dia hendak mengganti magazine dari senapan semiotomatis AR-15, yang digunakan untuk menembak, seorang pelanggan menyerangnya dan merampas senapan itu.
Pelanggan ini, CNN melansir, bernama James Shaw Jr, 29 tahun, dan mengalami luka pada lengan kanan saat bergelut dengan Reinking. Tangannya terluka bakar karena memegang laras panas AR-15 itu.
“Saya melakukan itu karena ingin menyelamatkan diri saya,” kata Shaw kepada media. “Saya tidak ingin warga berpikir saya ini Terminator atau Superman.”
Menurut New York Times, Reinking telah berurusan dengan petugas penegak hukum beberapa kali sebelumnya. Keluarga mengkhawatirkan Reinking karena menunjukkan perilaku delusional.
Ini misalnya Reinking mengkhayal jika penyanyi Taylor Swift mengikutinya, meretas telepon selulernya, dan akun Netflix. Keluarga mengatakan dia mengalami delusional ini sejak Agustus 2014.
Reinking juga pernah mengenakan pakaian perempuan lalu nyemplung ke sebuah kolam dan menantang penjaga kolam untuk berkelahi.
Setelah insiden Gedung Putih, Reinking dipaksa menyerahkan tiga senapan miliknya dan sebuah pistol kepada petugas pada Agustus 2017.
Menurut Don Aaron, juru bicara Departemen Polisi Metropolitan Nashville, Reinking menanggalkan jaketnya. Di dalamnya, ada 2 magazine cadangan senapan AR-15.
Polisi masih mendalami mengapa Reinking bisa membawa senjata api. Namun, ayah Reinking, Jeffrey Reinking, memang memiliki izin untuk membawa senjata api dan meminta senjata anaknya itu diserahkan kepadanya.
“Dia bisa membawa senjata anaknya karena meyakinkan kepada polisi dia akan menyimpannya secara aman dari Travis,” kata Sheriff Robert M. Huston dari Tazewell County pasca penembakan di Amerika, yang terjadi di Kota Nashville.
Sumber: Tempo