SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu reaktor nuklir di Korea Utara kini dalam kondisi terbengkalai sehingga berisiko membahayakan nyawa puluhan juta orang di seluruh kawasan Asia Timur.
Hasil penelitian terbaru yang disusun Oleg Shcheka, seorang profesor fisika dan kimia yang berbasis di kota Rusia Timur Jauh Vladivostok, menunjukkan indikasi kecelakaan yang mirip dengan bencana reaktor nuklir Chernobyl di Rusia pada 1986.
Oleg melihat standar keamanan, pemeliharaan yang buruk dan tidak adanya protokol operasional di pembangkit listrik tenaga nuklir Yongbyon di Korea Utara dapat menyebabkan kematian mengerikan bagi sekitar 100 juta orang di seluruh Asia timur laut.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_dunia_inarticle_0" style="font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: bottom; height: 1px; width: 1px; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_dunia_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe> “Berdasarkan kemampuan pembangkit listrik reaktor, dan tergantung pada kondisi cuaca, seperti kekuatan dan arah angin, hingga 100 juta orang di Korea Utara dan Korea Selatan, provinsi timur Cina, di selatan Timur Jauh Rusia dan di pantai barat Jepang bisa terkena bahaya, ”kata Shcheka, seperti dilansir Telegraph pada 19 April 2018.
Reaktor nuklir itu dibangun pada 1965 dengan bantuan Uni Soviet. Pembangkit listrik 2 megawatt ini dibangun serupa dengan reaktor grafit air ringan RBMK-1000 era Soviet - dan merupakan jenis teknologi sama yang digunakan di Chernobyl.
Temuan Shcheka juga mengungkapkan teknisi Soviet yang membantu pembangunan reaktor pada 1960-an berulang kali didesak pejabat Korea Utara untuk mengambil jalan pintas meski harus mengabaikan standar keamanan demi cepatnya konstruksi.
Korea Utara saat ini, seperti dilansir Reuters, sedang menyiapkan kesepakatan denuklirisasi program senjata nuklir miliknya dengan pemerintah Korea Selatan dan AS. Baru-baru ini, rezim komunis tertutup ini menyatakan akan menutup fasilitas uji coba nuklir miliknya.
Sumber: Tempo