SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan menyatakan mendukung serangan kombinasi ke Suriah setelah menuding rezim Presiden Bashar al Assad melakukan serangan bom kimia ke Kota Douma, Ghouta Timur.
Amerika Serikat bersama sekutunya, Inggris dan Prancis mengirim gelombang serangan udara ke Suriah, Sabtu, 14 April 2018, sebagai jawaban atas ulah Assad yang dituduh melakukan siraman bom barel berisi zat kimia terhadap basis pemberontak di Kota Douma, pekan lalu.
"Serangan bom kimia di Douma, pinggiran Damaskus, menyebabkan sedikitnya 70 orang tewas dan ratusan lainnya sesak nafas," tulis Al Jazeera dalam laporannya, Ahad, 15 April 2018.
Sementara itu, Helm Putih, badan perrtahanan sipil lokal, mengatakan kepada media, serangan bom kimia yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah Suriah mengakibatkan setidaknya 85 penduduk sipil, temasuk anak-anak tewas. Sedangkan ratusan lainnya cedera
"Operasi gabungan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis adalah sebuah pesan bagi rezim Suriah bahwa pembunuhan massal harus mendapatkan jawaban," kata Erdogan di depan pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan dalam sebuah pertemuan di Istanbul, Sabtu. Erdogan melanjutkan, "Rakyat Suriah yang tak berdosa seharusnya dibela sejak lama."
Pada kesempatan itu Erdogan mengatakan, dia telah bebicara dengan Amerika Serikat, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon mengenai operasi militer di Suriah.
Sumber: Tempo