SUKABUMIUPDATE.com - Suasana hati Parinah, TKI asal Banyumas, Jawa Tengah, campur aduk menjelang kepulangannya ke Indonesia. Parinah, 49 tahun, tak bisa menepis kesedihannya pulang ke kampung halaman tanpa membawa uang hasil kerjanya selama 18 tahun.
“Perasaan saya seneng dan sedih. Senang karena mau bertemu keluarga dan anak-anak. Campur aduk, sedih karena tidak punya uang,” kata Parinah di Bandar Udara Internasional London Heathrow, dalam wawancara kepada Tempo melalui bantuan staf KBRI London, Rabu, 11 April 2018.
Parinah menceritakan, sebagai asisten rumah tangga setiap hari bekerja mulai pukul 7.30 pagi. Dia mengerjakan apa saja yang ada di dalam rumah, bersih-bersih hingga ke area luar rumah. Setiap hari Minggu, Parinah diminta membantu membersihkan rumah anak majikan yang perempuan selama 3 jam sampai 4 jam.
Untuk bisa mendapatkan pertolongan, Parinah nekad pagi-pagi ke kantor pos saat majikan terlambat bangun tidur. Tindakan itu dilakukannya secara sembunyi-sembunyi karena selama bekerja, Parinah tidak pernah dizinkan keluar rumah sendirian dan berkomunikasi dengan keluarga.
Kebetulan, lokasi rumah majikan Parinah dekat dengan kantor pos. Surat-surat Parinah kepada keluarga ini, lalu diteruskan ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta hingga upaya pembebasannya dilakukan oleh KBRI London dan kepolisian Sussex, Inggris.
Setiba di Indonesia, Parinah mengatakan hendak pensiun. Dia sangat berharap uang hasil kerja kerasnya selama 18 tahun yang ditahan majikan bisa segera diberikan. Uang itu rencananya akan diserahkan Parinah pada keluarganya dan untuk melanjutkan hidup.
“Saya rasa majikan saya yang dokter itu enggak pernah kekurangan uang, kelihatannya dia banyak uang,” kata Parinah.
Parinah pada Selasa 10, April 2018 waktu Inggris, pulang ke Indonesia setelah ditahan oleh majikannya selama 18 tahun. Dijadualkan, Parinah akan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Rabu malam, 11 April 2018. Keluarga Parinah dari Banyumas dikabarkan telah berada di Jakarta untuk langsung menyambut pahlawan devisa itu.
Sumber: Tempo