SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Singapura pada Minggu 11 Maret 2018 untuk meluncurkan tiga produk dan aplikasi pelayanan serta perlindungan bagi TKI di Singapura.
Juru bicara Kementerian Arrmanatha Nasir dalam keterangannya mengatakan, Kementerian terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi WNI dan TKI di luar negeri. Dalam kunjungan selama satu hari ini, Retno menemui sekitar 4500 TKI di Singapura.
"Sesuai arahan Presiden, Kemlu akan terus lakukan inovasi pelayanan publik bagi WNI di luar negeri. 3 inovasi KBRI Singapura ini adalah salah satu bukti komitmen kami. Mbak-mbak semua silakan bekerja sebaik mungkin. Pemerintah akan fokus berikan perlindungan terbaik bagi mbak-mbak sekalian," kata Retno, dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 Maret 2018.
Dua produk dan aplikasi lainnya yang diresmikan Kementerian pada Minggu, 11 Maret 2018 adalah integrasi data antara Aplikasi Pekerja Indonesia di Singapura (I-PIS) dengan BPJS Ketenagakerjaan. Terakhir aplikasi online PPTKIS dan Mitra Usaha di Singapura. Peluncuran produk dan aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi presiden untuk meningkatkan pelayanan WNI dimana pun berada.
Duta Besar Republik Indonesia Singapura Ngurah Swajaya, mengatakan KBRI Singapura akan selalu berusaha menghadirkan pelayanan terbaik bagi para TKI di Singapura. Dengan ketiga inovasi, yang baru diluncurkan tersebut para TKI diharapkan dapat menikmati berbagai pelayanan dengan lebih mudah dan cepat.
Sebelumnya dalam jumpa pers pada pekan lalu, Arrmanatha mengatakan Kementerian dalam tiga tahun terakhir telah melebarkan fokus dan sudah banyak inovasi, yang dibuat. Dalam kunjungan Retno ke Singapura ini, Kementerian di antaranya meresmikan Kartu Pekerja Indonesia di Singapura untuk Pelaut (KPIS-Pelaut).
Setelah menemui para TKI di Singapura, Retno akan bertolak ke Moskow, Rusia. Kunjungan ini adalah kunjungan balasan setelah pada Agustus 2017 Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov datang ke Indonesia. Beberapa hal yang dibahas antara Retno dan Lavrov adalah persiapan kedatangan Presiden Vladimir Putin ke Indonesia.
Sumber: Tempo