SUKABUMIUPDATE.com - Tiga orang di Australia dilaporkan tewas karena mengkonsumsi melon yang terkontaminasi bakteri listeria. Lima belas orang berusia lanjut juga terinfeksi bakteri yang sama, terkait dengan perkebunan melon dikenal sebagai blewah di Negara Bagian New South Wales. "Orang yang rentan terhadap bakteri listeriosis sebaiknya menghindari blewah yang dibeli sebelum 1 Maret," ujar Vicky Sheppeard, Direktur Penyakit Menular Otoritas Kesehatan di New South Wales, 4 Maret 2018.
Otoritas kesehatan menyatakan semua buah yang terkontaminasi telah dikeluarkan dari supermarket. Otoritas memperingatkan wanita hamil dan orang tua agar tidak membeli buah melon yang sudah dipotong.
Dari 15 kasus listeriosis, dikonfirmasi enam berasal dari New South Wales dan lima berasal dari Victoria. Kasus lainnya dilaporkan di Queensland dan Tasmania. Bakteri listeriosis membunuh lebih dari 170 orang di Afrika Selatan sejak Januari tahun lalu. Wabah yang terkait dengan melon ini menewaskan 30 orang pada 2011 di Amerika.
Penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan akibat bakteri Listeria monocytogenes(L.monocytogenes) disebut listeriosis. Bakteri listeria yang menyebabkan listeriosis biasanya ditemui di air dan tanah liat. Sayuran, daging, produk olahan, serta susu yang tidak dipasteurisasi juga dapat terkontaminasi bakteri tersebut.
Listeriosis umumnya menyerang bayi, ibu hamil, orang lanjut usia, dan orang yang memiliki sistem imun tubuh lemah. Orang dengan keadaan sehat pun dapat terkena infeksi listeriosis, tapi umumnya tidak akan menjadi serius. Pada orang hamil, dampaknya akan lebih berbahaya, seperti keguguran, melahirkan prematur, sampai mengkontaminasi janin sehingga bayi akan terlahir dengan listeriosis.
Gejala yang akan dialami jika terkena bakteri listeria adalah demam, nyeri otot, mual, dan diare. Jika bakteri ini sudah menyerang sistem saraf, seseorang akan mengalami pusing, leher kaku, kebingungan, dan hilang keseimbangan. Pada ibu hamil, gejalanya menyerupai gejala flu, seperti demam dan sakit kepala.
Karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna memastikan faktor penyebab gejala-gejala tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, melihat daftar riwayat penyakit, serta memastikan makanan yang Anda konsumsi sebelum merasakan gejala di atas. Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk kondisi-kondisi tertentu.
Sumber: Tempo