SUKABUMIUPDATE.com - Dalam kunjungan hari kedua ke Lebanon, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menemui sekitar 48 personil perempuan Kontingen Garuda pasukan perdamaian PBB di desa Thaibeh, Libanon. Kehadiran pasukan perempuan ini, disebut Retno, memiliki keunggulan dan nilai tambah tersendiri.
“Mereka dapat lebih mudah diterima dan dipercaya dalam membantu masyarakat perempuan dan anak-anak. Sebagai perempuan, saya sangat bangga, jumlah pasukan perdamaian Indonesia perempuan terus meningkat. Ini suatu nilai tambah luar biasa sebuah negara Muslim terbesar di dunia mengirim pasukan perempuan ke misi perdamaian PBB,” kata Retno, Selasa, 26 Februari 2018, seperti tercantum dalam rilis yang diterima Tempo.
Dalam kesempatan itu, Retno melakukan dialog dengan pasukan perdamaian perempuan dari Indonesia serta membahas tantangan, ang umum dihadapi para laskar perempuan ini.
Total ada 1.290 personil Indonesia dalam Misi Perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL). Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Libanon Selatan.
Sejak 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terdapat peningkatan jumlah personil pasukan perdamaian PBB. Ini termasuk keikut-sertaan kontingen Garuda dari Indonesia.
Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL, PBB, dengan jumlah total 1.290 personil. Adapun mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Libanon dan Israel, pemulihan keamanan dan menjaga perdamaian di Libanon Selatan. Pasukan juga bertugas untuk membantu Pemerintah Libanon menjalankan otoritas secara efektif di Libanon Selatan, dan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan dan proses kembalinya pengungsi secara aman.
Sumber: Tempo