SUKABUMIUPDATE.com - Penyerang Jembatan London ditemukan menyembunyikan bom molotov dan berencana menyewa sebuah truk untuk menyerang pejalan kaki. Polisi Metropolitan mengatakan, petugas forensik yang memeriksa mobil van putih telah menemukan 13 botol anggur yang dibungkus dengan kain dan diyakini berisi cairan mudah terbakar serta bom bensin.
Dalam kejadian yang berlangsung pada 3 Juni 2017, tiga teroris yang menaiki van menikam pejalan kaki di Jembatan London, daerah yang sering dikunjungi pada waktu malam. Pelaku Khuram Shazad Butt, Rachid Redouane dan Youssef Zaghba ditembak mati polisi yang cepat bergegak ke lokasi. Insiden itu juga mengakibatkan 48 lainnya terluka.
Menurut polisi, Butt awalnya mencoba menyewa truk 7,5 ton sebelum serangan itu, tetapi gagal karena persoalan biaya. "Bila gagal, lekau memilih untuk melaksanakan plan B dan menyewa sebuah van. Jika Butt berhasil menyewa truk 7,5 ton, efeknya pasti lebih parah," kata Kepala Bagian Anti-Teroris Dean Haydon, seperti yang dilansir BBC pada Sabtu (10/6).
Dean Haydon mengatakan, mungkin juga mereka berencana masuk ke dalam van dan meluncurkan bom molotov untuk serangan kedua. "Kami tidak tahu, saya hanya bisa menebak," katanya.
Polisi juga mengungkapkan gambar penemuan pisau dapur merah muda berukuran 30 sentimeteri yang digunakan penyerang. "Kami perlu tahu banyak hal mengenai pisau-pisau ini. Dari mana asalnya? Dari mana penyerang tersebut membelinya ?, "kata polisi.
Dalam deskripsi yang paling rinci tentang serangan di Jembatan London tersebut, Polisi Metropolitan mengatakan bahwa para tersangka telah menyewa sebuah flat di Barking, London timur, untuk digunakan sebagai rumah yang aman.Â
Polisi menemukan peralatan untuk membuat bom bensin, botol plastik dan lakban untuk membangun sabuk bom bunuh diri palsu, dan sebuah kartu identitas untuk Redouane. Pekerjaan forensik di flat ini telah menentukan bahwa mereka bertindak sendiri.
Penyelidikan telah menyimpulkan bahwa Butt berusia 27 tahun adalah pemimpin serangan itu. Polisi tidak menemukan bukti adanya orang lain yang terlibat dalam skenario serangan jembatan di London tersebut.
Â
Sumber: Â Tempo