SUKABUMIUPDATE.com - Aktivis LGBT mengecam pemerintah Malaysia yang menggelar kontes anti gay bagi anak usia remaja dengan hadiah uang sebesar 4000 ringgit atau setara Rp 12,4 juta.
Hadiah itu diberikan bagi kontestan berusia antara 13 dan 24 tahun yang mampu menciptakan karya video anti gay terbaik dan paling kreatif tentang kesehatan seksual dan cara-cara untuk mencegah homoseksualitas.
Kontes yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia itu bertemakan Value Yourself, Practice Healthy Lifestyle. Kontes berlangsung dari 1 Juni hingga 31 Agustus dan mengundang peserta untuk mengirimkan sebanyak mungkin video dengan durasi tiga menit, memilih salah satu dari tiga kategori: reproduksi seksual, cybersex dan kebingungan gender.
Panitia kontes melalui akun resmi Facebooknya mengumumkan bahwa setiap entri harus mengenalkan masalah dan konsekuensinya serta menyarankan metode pencegahan dan cara untuk mengendalikan, menyelesaikan dan mencari bantuan untuk masalah-masalah terkait anti-gay, Entri akan dinilai berdasarkan orisinalitas, tingkat kreativitas dan kualitas produksinya.
Pembela hak transgender Malaysia terkemuka Nisha Ayub menuduh pemerintah tengah mendorong penyebaran informasi yang keliru dan memicu kebencian terhadap LGBT.
"Mereka (pemerintah Malaysia) bahkan tidak tahu perbedaan antara identitas gender dan seksualitas. Kenali fakta dengan benar dulu, maka baru mulai mendidik masyarakat," kata Ayub, seperti yang dilansir Asia Correspondent pada (4/6).
Menurut Ayub, kontes anti gay bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia dan ia berharap agar PBB, WHO dan Global Fund European Union dan semua pihak yang mendukung hak asasi manusia mengecam kontes itu.
Menanggapi protes dari aktivis LGBT, Kementerian kesehatan mengatakan tujuan kontes adalah untuk mempromosikan kreativitas, bukan untuk mendiskriminasikan LGBT.
Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Lokman Hakim Sulaiman mengatakan kompetisi video kreatif murni untuk memanfaatkan pengetahuan dan kreativitas remaja tentang masalah kesehatan seksual dan reproduksi dan tidak bermaksud untuk menciptakan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
Aktivitas homoseksual adalah ilegal di Malaysia, yang sebagian besar penduduknya dipandang sebagai konservatif religius, sehingga kontes anti gay ini dikecam para aktivis LGBT.Â
Â
Sumber: Tempo