SUKABUMIUPDATE.com - Seorang sopir taxi mencoba menjatuhkan tiga terduga teroris yang menyerang London semalam, Sabtu (3/6). Dilansir dari Telegraph, pria yang tak diketahui namanya itu menjelaskan detik-detik perlawanannya.
Cerita berawal dari ketika sopir taxi itu melihat laki-laki dengan pisau sepanjang 30 sentimeter, menikam orang-orang dengan acak. "Saya pikir, saya akan mencoba memukulnya. Saya akan mencoba menjatuhkannya," kata dia kepada LBC, Minggu (4/6).
Sopir itu lalu memutar taxinya dan menabrak salah satu penyerang. Namun, penyerang yang nyaris ditabraknya itu menyingkir ke samping. Kemudian ada tiga petugas polisi datang berlari ke arah para penyerang.
"Saya berteriak ke semua orang, menjauhlah dari area, mundur, lari ke jalan lain. Di sana ada ratusan orang-orang baik di sana," kata sopir itu.
Sopir itu berkata, para penyerang di mobil van awalnya berbelok ke kanan menyebrang jalan menuju Southwark Katedral dan menabrak para pejalan kaki. "Mereka melompat ke luar dari van dan mulai menikam orang-orang secara acak," ujarnya.
Saksi lain di Katzenjammers Bierhall di Southwark Street, James Yates mengatakan saat polisi masuk dan meminta pelanggan tiarap di lantai. "Di sana ada seorang laki-laki yang mengatakan dia teriris di bagian wajah," kata dia.
Luka itu, kata Yates, tidak terlalu parah. Namun luka itu menggores dagunya hingga ke bawah.
Yates mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 23.00 waktu setempat dan pelanggan sudah diminta tiarap di lantai sekitar setengah jam.
Alex Shellum, saksi lain di Mudlark pub, dekat dengan Jembatan London, mengatakan teror Jembatan London terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Saat itu ia melihat seorang wanita berumur sekitar 20 tahun terhuyung-huyung masuk ke dalam pub.
"Dia berdarah hebat dari leher dan dari mulut," kata Shellum. "Tampaknya lehernya digorok. Orang-orang lalu menolongnya." Ia mengatakan pub kemudian ditutup ketika polisi mengatakan agar pengunjung meninggalkan area.
Â
Sumber: Tempo