SUKABUMIUPDATE.com - Misili kelompok Maute yang terafiliasi dengan ISIS dalam pertempuran dengan pasukan Filipina di Marawi, ternyata masih berusia remaja. Hal ini diungkapkan warga yang mengungsi kepada The Inquirer, Senin (29/5). Bahkan penduduk memprediksi usia milisi termuda sekitar 13 tahun.
“Mereka masih berusia remaja. Dan mereka menerima perintah dari pemuda berusia pertengahan 20-an,†kata Norma, seorang pegawai pemerintah Marano. “Karena itu saya memanggil mereka orak (anak laki-laki;red) saat berbincang di sela-sela mengungsi dari Marawi sehari setelah pertempuran dimulai,†ujar perempuan berusia 50 tahun itu.
Norma mengatakan dirinya sempat menjadi bahan tertawaan para milisi remaja itu ketika terkejut mendengar bunyi tembakan.  “Bagi mereka ini seperti permainan,†tutur Norma.
Saat dirinya menyelamatkan diri bersama keluarga, Norma juga menyaksikan sekelompok milisi remaja yang bergabung dalam “Kelompok Hitamâ€, merujuk pada bendera ISIS, menjarah sebuah minimarket.
“Para remaja ini asyik menjarah sementara komandan mereka duduk-duduk sambil meminum minuman soda.†Faridah, salah satu warga kota Butig, Marawi, yang turut mengungsi, juga sempat berbincang dengan para milisi remaja itu.
Ia berusaha membujuk para remaja untuk keluar dari kelompok Maute. Namun mereka menolak dan mengatakan,†Jalan jihad ini adalah cara tercepat menuju surga.â€
Faridah sangat sedih mendengar penolakan itu. “Saya ragu mereka paham tentang konsekuensi aksi ini. Keberanian usia muda mereka diperalat untuk mencapai tujuan yang mereka sendiri tidak mengerti.â€
Pemerintah Otonom Muslim Mindanao mencatat ada 42.142 warga yang terpaksa mengungsi sejak Sabtu lalu. Sekitar 30.600 orang kini menempati pusat pengungsian sementara 11.500 warga lainnya mengungsi ke tempat kerabat di luar Marawi.
Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute berperang untuk menguasai Kota Marawi selama sepekan terakhir. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.
Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi mendekati 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS.
Â
Sumber: Tempo