SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan komunikasi pemerintah dengan warga negara Indonesia di Kota Marawi, Provinsi Mindanao, Filipina, terus berlangsung.
Situasi di kota berpenduduk 200 ribu jiwa itu sedang tegang karena konflik senjata, antara militer Filipina dan milisi Maute yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok milisi ini mencoba menguasai kota.
"Konsulat Jenderal RI (di Davao, Mindanao) terus berkomunikasi dengan mereka (WNI)," ujar Iqbal saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu (27/5).
Kemlu RI sebelumnya sudah memastikan keberadaan 17 WNI di kota ini. Sebanyak 16 orang dari mereka diketahui sebagai rombongan Jamaah Tabligh.
"Keberadaan mereka diketahui aparat keamanan Marawi City karena sejak awal kedatangan sudah dinotifikasi resmi oleh pengurus masjid Abubakar As-Siddiq, yang merupakan markas Jamaah Tablig di Filipina," kata Iqbal menjelaskan.Â
Iqbal mengaku tidak memiliki informasi mengenai kabar bahwa para WNI ini menolak untuk dievakuasi. Namun, Iqbal memastikan mereka masih berada di kawasan Marawi.Â
Adapun juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, telah memastikan keselamatan seluruh WNI itu. “Mereka dalam keadaan baik, tinggal di dekat kantor polisi setempat,†kata dia di Jakarta (26/5), kemarin.Â
Arrmanatha pun menyebutkan rombongan Jamaah Tablig ini telah dihubungi KJRI Davao. Mereka memutuskan bertahan di lokasi yang diberi status darurat militer oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte.Â
Sumber: Tempo