SUKABUMIUPDATE.com - Salman Abedi, pelaku teror Manchester, ternyata merancang aksi bom bunuh dirinya sejak setahun lalu. Hal itu terungkap melalui pergerakan uang di rekening bank milik Abedi yang diusut polisi.
Berdasarkan penyidikan polisi, Abedi diketahui telah membuka rekening bank tepat 12 bulan yang lalu. Catatan bank menunjukan bahwa uang-uang itu tidak pernah dipakai Abedi sampai dia menggunakannya untuk membeli baut, sekrup dan paku dari dua toko berbeda di Manchester.Â
Bahan-bahan itu kemudian digunakan Abedi untuk merancang bom yang kemudian meledak di acara konser penyanyi Amerika Serikat Ariana Grande di Manchester Arena.
Menurut Daily Mail, Abedi, 22 tahun, membeli bahan-bahan bomnya di toko B & Q dan Screwfix di Manchester dan menimbunnya, sebelum berangkat ke Libya bulan lalu.
Abedi membeli benda-benda merakit bom secara terpisah untuk menghindari kecurigaan dan menimbunnya sebelum berangkat ke Libya bulan lalu. Benda-benda itu kemudian diracik di apartemen yang disewanya sebesar 75 pound sterling atau setara Rp 1,2 juta per hari.
Polisi yang menggerebek apartemen yang disewa Abedi menemukan banyaknya bahan kimia serta perlengkapan lainnya. Sehingga muncul ketakutan bahwa Abedi mungkin telah membuat bom kedua. Selain kekhawatiran bahwa dia mungkin telah mendistribusikan alat peledak ke ekstremis lainnya.
Abedi dilaporkan mencampur hidrogen peroksida dan bubuk lain yang dikenal sebagai Mother of Satan untuk membuat muatan dan menggunakan baterai 12 volt sebagai detonator. Bom rakitan yang diledakkan Abedi berisi mur dan sekrup serta memiliki daya ledak tinggi.
Seminggu sebelum terjadi teror Manchester yang menewaskan 22 orang pada Rabu malam, 22 Mei 2017, Abedi terbang ke Dusseldorf, Jerman. Ia melakukan perjalanan ke wilayah yang dianggap sebagai sarang milisi teroris. Sebulan sebelumnya, Abedi pergi ke Libya dan kembali pada tanggal 17 Mei 2017.
Â
Sumber:Â Tempo