SUKABUMIUPDATE.com - Ayah dan dua saudara Salman Abedi, pelaku teror bom Manchester, ditangkap atas dugaan terkait jaringan kelompok negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Seperti dilansir News.com.au, Kamis (25/5), adik bungsu Salman, Hashem, ditangkap di ibu kota Libya, Tripoli pada Selasa malam. Ia ditangkap dengan tuduhan akan melakukan serangan teror di Libya.
Polisi antiteror Libya menyebut Hashem, 20 tahun, mengakui bahwa dirinya dan Salman merupakan anggota ISIS. “Kami memiliki bukti ia terlibat dengan Daesh (ISIS) bersama saudaranya. Kami telah mengikutinya selama satu setengah bulan,†kata juru bicara kepolisian antiteror Libya kepada Reuters.
Polisi Libya juga menyebut Hashem diduga mengetahui rencana Salman untuk melakukan serangan dalam konser Ariana Grande pada Senin malam lalu. Hashem dilaporkan meninggalkan Inggris pada 16 April lalu. “Hashem berhubungan dengan kakaknya dan mengetahui rencana serangan.â€
Sebelum Inggris menyalahkan mereka atas serangan di Manchester, aparat Libya mengaku mereka hanya mengetahui rencana Hashem untuk melakukan serangan di Libya. “Kami baru mengetahui hal ini pasca-serangan Manchester.†Ayah Salman, Ramadan Abedi, juga ditangkap oleh polisi Libya pada Rabu lalu.
Media Inggris Express melaporkan Ramadan ditangkap sejumlah pria bertopeng saat sedang menyatakan anaknya tak bersalah dalam wawancara langsung dengan stasiun televisi. Â Ia ditangkap atas tuduhan terlibat jaringan Al Qaeda.
Media Inggris melaporkan Ramadan, bekas penjaga keamanan di bandara Manchester merupakan anggota Kelompok Perjuangan Islam Libya pada 1990. Kelompok ini memiliki kedekatan dengan salafi dan Al Qaeda. Ibunda Salman, Samia al-Tabal, merupakan sahabat dari Um Abdallah, istri Abu Anas al-Libi, veteran milisi Al Qaeda yang ditangkap tentara Amerika Serikat di Tripoli pada 2013.
AP melaporkan Abu Anas al-Libi menghadapi tuduhan keterlibatan dalam pengeboman dua gedung kedutaan AS di Afika pada 1998. Al-Libi merupakan salah satu teroris paling dicari oleh FBI dan tewas dalam tahanan AS pada 2015.
Ramadan dan Salma merupakan pengungsi Libya yang meminta suaka ke Inggris setelah melarikan diri dari rezim Qadhafy. Namun mereka dan kedua anaknya kembali ke Libya pada 2011 setelah rezim Qadhafy tumbang.
Penangkapan ini menyusul penangkapan terhadap kakak Salman, Ismail, 23 tahun di Manchester. Salman tewas pada Senin malam setelah melakukan aksi bom bunuh diri pada Senin malam yang juga menewaskan 22 orang serta melukai 59 lainnya.
Meski Salman Abedi tewas, polisi Inggris telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam teror bom Manchester, termasuk seorang perempuan.
Â
Sumber: Tempo