SUKABUIMIUPDATE.com - Para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS merayakan serangan teror di Manchester yang menewaskan sedikitnya 19 orang melalui sosial media, Selasa (23/5).
Meskipun demikian, ISIS secara resmi belum menyatakan mengaku bertanggung jawab atas ledakan dalam konser musik penyanyi Amerika Serikat, Ariana Grande, itu.
Kepolisian Inggris menyatakan pihaknya memperkirakan ledakan di Manchester Arena pada akhir pertunjukan gadis 23 tahun itu sebagai insiden teror. "Lebih dari 50 orang cedera," bunyi laporan Telegraph, Selasa (23/5).
Sejumlah akun Twitter yang berafiliasi dengan ISIS menggunakan beberapa hashtag berisi pesan gembira atas insiden ledakan tersebut.
Sebagian besar pesan di akun Twitter itu menyebut ledakan mematikan itu sebagai aksi balas dendam terhadap berbagai serangan di Irak dan Suriah.
"Tampaknya bom Angkatan Udara Inggris atas anak-anak di Mosul dan Raqqa telah kembali ke Manchester," tulis seseorang mengaku bernama Abdul Haqq di Twitter.
Para pendukung ISIS juga saling mengirim pesan untuk melakukan serangan sendiri seperti serigala terhadap Barat. Mereka juga berbagi video ancaman terhadap Amerika dan Eropa.
Salah seorang pengguna akun sosial media berharap ISIS bertanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun hingga saat ini tidak ada pengakuan dari kelompok militan itu.
"Kami berharap pelaku serangan adalah satu dari tentara khalifah," tulisnya di jejaring Telegram.
Pendukung ISIS lain menulis, semula serangan itu dilancarkan ke Brussels dan Paris, selanjutnya London.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menuturkan serangan itu diperkirakan dilakukan teroris.
Jika perkataan May benar, ini merupakan serangan mematikan yang dilakukan kelompok militan di Inggris sejak empat muslim membunuh 52 orang dalam serangan bom bunuh diri di transportasi London pada Juli 2005.
Beberapa pejabat Amerika melukiskan serangan di Manchester Arena paralel dengan serangan pada November 2015 oleh ISIS di konser musik Bataclan dan tempat lain di Paris yang menewaskan 130 orang.
Dua pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kemungkinan besar ledakan dalam teror di Manchester itu dilakukan pelaku bom bunuh diri.
Â
Sumber: Â Tempo