SUKABUMIUPDATE.com -Â Davao - Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, meresmikan rute pelayaran laut roll-on roll-off (ro-ro) untuk jalur Davao-General Santos-Bitung. Rute ini diharapkan meningkatkan konektivitas Indonesia-Filipina dan maupun kawasan ASEAN.
Peresmian rute dilakukan pada Minggu (30/4), di Kudos Port, Davao, Filipina, sekitar pukul 10.10 waktu setempat. Peresmian dilakukan dengan pemukulan gong secara bersamaan antara Jokowi dan Duterte. Mengiringi pemukulan gong, satu kapal RoRo mulai bergerak dari pelabuhan menuju General Santos dan Bitung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan meskipun pelayanan ro-ro baru akan menghubungkan Indonesia dan Filipina, namun kedepannya akan dikembangkan lagi. "Akan dikembangkan sehingga menghubungkan wilayah dari negara ASEAN lain, sehingga mendukung konektivitas ASEAN," kata Budi Karya.
Sebelumnya ada rute baru ini, kapal dari Davao mesti berlayar dulu ke arah barat, menuju Jawa, baru ke Bitung. Waktu yang ditempuh bisa mencapai 4-5 pekan. Adanya rute Davao-General Santos-Bitung ini memangkas waktu tempuh secara signifikan. Waktu tempung Davao-General Santos-Bitung hanya ditempuh dalam dua hari.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution percaya rute baru ini akan meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Filipina. Meski belum bisa diperkirakan berapa nilai peningkatannya, pembukaan rute akan menarik pelaku usaha meningkatkan perdagangan mereka.
"Ini langkah inisiatif, bukannya ada dulu barangnya baru dibuka rutenya. Tapi karena percaya hubungannya pasti berlangsung besar, maka yang dilakukan sekarang adalah bangun dulu angkutannya, baru didorong," kata Darmin di Davao, Minggu (30/4).
Komoditas yang saat ini umumnya diperdagangkan adalah kopra dan jagung. Darmin mengatakan adanya rute RoRo ini akan meluaskan jenis barang yang diperdagangkan. "Pasti ada, mungkin malah tekstil dan garmen. Tapi itu harus diciptakan dulu rutenya, baru dikoordinasikan biar dunia usaha lihat, bener ini," kata Darmin.
Darmin juga menyatakan akan mengkonsolidasikan kemantapan kapasitas dari dunia usaha. Sehingga, perdagangan yang terjadi bukan hanya berpengaruh pada provinsi, tapi dari pulau-pulau lain.
Dalam peresmian ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J. Lumintang.
Â
Sumber: Tempo