SUKABUMIUPDATE.com - Presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump disebut-sebut akan memicu kehancuran dunia dengan percepatan perang nuklir dan perubahan iklim.
Berdasarkan penelitian Bulletin of Atomic Scientist (BPA) yang meneliti tentang malapetaka dunia. Jam Kemusnahan atau Jam Kiamat, saat ini dikatakan telah mendekati pukul 12 tengah malam dan menuju kehancuran dunia.
Jam Kiamat adalah jam simbolis yang dikelola sejak 1947 oleh sekelompok ilmuwan dan ahli atom di Universitas Chicago, Amerika Serikat, untuk menunjukkan seberapa dekat dunia dengan malapetaka. Jam tersebut diatur dengan berpedoman pada ulah manusia terhadap kerusakan di bumi terutama menyangkut perang.
Setiap tahun, kelompok ilmuwan itu akan mengatur waktu Jam Kehancuran Dunia tersebut berdasarkan perisitwa yang terjadi pada tahun sebelumnya apakah situasi saat menjadi lebih baik atau sebaliknya.
Jika dunia dalam kondisi baik, maka perhitungan waktu pada jam itu akan mundur dan sebaliknya, jika dalam keadaan kacau maka akan makin cepat. Semenjak diciptakan, jarum itu telah berubah 22 kali, mulai dari dua menit sebelum tengah malam pada 1953 dan 17 menit sebelum tengah malam pada 1991.
Tahun lalu, jam itu tetap pada waktu tiga menit sebelum tengah malam. Proyek Jam Kehancuran Dunia itu dimulai sejak 1947 setelah penggunaan bom atom pertama kali di dunia.
Setelah itu, jam tersebut bergerak sesuai perkembangan saat ini berkaitan tentunya dengan pengembangan senjata nuklir, perubahan iklim dan kemajuan teknologi.
Kini setelah pelantikan Donald Trump, ilmuwan menggerakkan jarum jam itu sebanyak 30 detik lebih cepat pada Kamis, 26 Januari 2017, sehingga hanya tinggal dua menit 30 detik sebelum kehancuran dunia terjadi.
Direktur eksekutif kelompok itu, Rachel Bronson mengatakan, pergerakan jarum jam lebih cepat dibandingkan biasanya pada tahun ini.
"Hal itu disebabkan informasi tentang serangan besar-besaran, berita palsu semakin meningkat dan pernyataan Presiden (Trump) yang dapat mempengaruhi perang nuklir serta perubahan iklim," kata Rachel. Situasi politik di ASÂ memang menjadi kekhawatiran terbesar saat ini.
"Trump harus lebih jelas dan terbuka menerima kenyataan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh manusia," katanya, menegaskan.
Semula, Jam Kiamat, yang berada di University of Chicago diciptakan untuk menggambarkan ancaman perang nuklir global, namun sejak 2007, jam tersebut juga mencerminkan perubahan iklim dan perkembangan mutakhir lainnya dalam ilmu pengetahuan yang dapat menimbulkan malapetaka.
Sumber: Tempo