SUKABUMIUPDATE.com - Penyelidikan Samsung Electronics terhadap bebarapa kasus kebakaran yang menimpa ponsel Galaxy Note 7 telah menyimpulkan bahwa baterai adalah alasan utamanya, menurut sumber Reuters, Selasa (17/1)
Samsung sedang berusaha mengesampingkan salah satu kegagalan keamanan produk terbesar dalam sejarah teknologi itu di saat mempersiapkan diri untuk meluncurkan Galaxy S8, salah satu ponsel andalannya, yang diperkirakan berlangsung pada semester pertama tahun ini.
Investor dan analis mengatakan sangat penting bagi Samsung untuk memberikan penjelasan yang meyakinkan dan rinci tentang apa yang salah dengan Note 7 dan bagaimana perusahaan akan mencegah masalah tersebut berulang jika ingin mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.
"Mereka harus memastikan mereka bersih dan mereka harus meyakinkan pembeli mengapa hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Bryan Ma, analis Singapura untuk peneliti IDC.
Hasil penyelidikan kemungkinan akan diumumkan pada 23 Januari 2017, sehari sebelum Samsung mengumumkan rincian laba kuartal keempat, kata sumber itu, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang masalah tersebut dan menolak untuk diidentifikasi.
Koh Dong-jin, kepala bisnis mobile Samsung, kemungkinan akan mengumumkan hasil penyelidikan serta langkah-langkah baru perusahaan untuk mencegah masalah yang sama terjadi di perangkat masa depan, kata sumber itu.
Seorang juru bicara Samsung menolak berkomentar atas laporan ini.
Samsung awalnya mengumumkan penarikan dari sekitar 2,5 juta ponsel Note 7 pada bulan September dan mengidentifikasi penyebab kebakaran adalah masalah proses manufaktur di salah satu pemasoknya, yang kemudian diidentifikasi sebagai afiliasi Samsung SDI.
Tapi Note 7 baru dengan baterai dari pemasok yang berbeda juga mengalami kebakaran. Hal ini memaksa perusahaan untuk secara permanen menghentikan penjualan perangkat dan menanggung beban US$ 5,2 miliar terhadap laba operasi Samsung sepanjang tiga kuartal.
"Bagi saya akan mengejutkan jika mereka mengatakan itu adalah masalah pemasok," kata Ma. Dia menduga Samsung mungkin tidak memberikan cukup ruang untuk baterai di dalam ponsel.