SUKABUMIUPDATE.com - Bill Gates, Miliarder sekaligus salah satu pendiri Microsoft, memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, kecerdasan buatan (AI) akan mengubah cara manusia bekerja secara drastis. Bill Gates, mengatakan kecerdasan buatan atau AI mungkin akan segera membuat otomatis segala hal di dunia, termasuk sistem kerja.
Dalam sebuah wawancara di acara The Tonight Show, Bill Gates menyatakan bahwa AI dapat mengambil alih banyak tugas rutin, memungkinkan manusia untuk bekerja hanya 2 atau 3 hari dalam seminggu. Sistem kerja 2 hari/minggu ini, kata Bill Gates, diprediksi akan terwujud dalam waktu kurang dari satu dekade (10 tahun ke depan).
"Bagaimana pekerjaan nanti? Haruskah kita bekerja 2 atau 3 hari seminggu saja?" kata miliarder itu kepada Jimmy Fallon di The Tonight Show, dikutip via Fortune, Senin, 7 April 2025.
Menurut Bill Gates, kemajuan teknologi AI akan membuat akses terhadap layanan seperti nasihat medis dan pendidikan menjadi lebih mudah dan efisien.
"Sekarang, dengan evolusi AI yang cepat, prediksinya menjadi lebih berani, menunjuk ke dunia di mana otomatisasi menangani sebagian besar tugas rutin dalam manufaktur, logistik, dan produksi pangan, yang membuat campur tangan manusia semakin tidak diperlukan." kata Bill Gates, seperti dikutip dari economictimes.indiatimes.com, Senin, 7 April 2025.
Namun, Bill Gates juga menekankan bahwa tidak semua pekerjaan akan digantikan oleh AI. Profesi seperti programmer, ahli energi, dan biolog masih akan tetap dibutuhkan karena AI belum mampu sepenuhnya menggantikan kreativitas dan intuisi manusia.
Meski ide sistem kerja 2 hari/minggu ini terdengar menarik, namun tidak semua orang setuju dengan prediksi ini. Beberapa pemimpin bisnis memiliki pandangan berbeda.
Di India, misalnya, beberapa tokoh industri justru mendorong jam kerja lebih panjang untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Baca Juga: Update (6/4): Gunung Gede Diguncang 6 Kali Gempa Tektonik, Terekam di Skala II MMI
Seperti diketahui, prospek jam kerja yang lebih pendek bukanlah ide baru bagi Bill Gates. Ya, sistem kerja 2 hari/minggu ini bukan hal pertama kalinya bagi sang miliarder Bill Gates, menyinggung pemangkasan waktu kerja dalam seminggu.
Pada tahun 2023, ketika ChatGPT masih dalam tahap awal, Bill Gates mengatakan masyarakat mungkin "akhirnya" sampai pada skenario di mana bekerja tiga hari seminggu adalah norma. Alhasil, dunia harus mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan "waktu luang" yang lebih banyak.
“Jika Anda memperluas wawasan, tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan,” kata Bill Gates kepada podcast What Now? milik Trevor Noah, beberapa waktu lalu.
Pengurangan jam kerja mungkin menjadi kabar baik bagi banyak pekerja yang berjuang melawan kelelahan, keletihan, dan keterputusan —terutama setelah pandemi. Masih melansir Fortune, sebuah perusahaan menemukan bahwa pemotongan jam kerja satu hari meningkatkan produktivitas hingga 24% dan mengurangi kelelahan hingga setengahnya.
Meskipun penerapan lembar kerja yang dipersingkat belum menjadi tren, sistem kerja ini terus mengalami perubahan. Misalnya, pemerintah Metropolitan Tokyo baru-baru ini mengumumkan perubahan ke minggu kerja 4 hari, yang mana sebagian tujuannya untuk membantu meningkatkan angka kelahiran di Jepang.
Jamie Dimon, CEO JPMorgan, juga telah menyatakan pandangannya bahwa AI akan membuat pekerjaan tidak lagi menjadi prioritas.
Sumber: Fortune | The Times of India