Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1446 H Hari Ini Minggu 30 Maret 2025, Hilal Terlihat

Sukabumiupdate.com
Minggu 30 Mar 2025, 06:22 WIB
Mekkah - Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1446 H pada Minggu, 30 Maret 2025. (Sumber : Pixabay.com/@Konevi).

Mekkah - Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1446 H pada Minggu, 30 Maret 2025. (Sumber : Pixabay.com/@Konevi).

SUKABUMIUPDATE.com - Pengadilan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Idul Fitri 1446 H jatuh pada hari ini Minggu, 30 Maret 2025, setelah bulan sabit (hilal) terlihat di observatorium Sudair dan Tamir.

Negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar juga mengonfirmasi bahwa mereka akan merayakan Idul Fitri pada hari yang sama. Sementara itu, Oman dan Iran menetapkan Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025.

Proses Pengamatan Hilal

Panitia pemantauan hilal di Arab Saudi memulai pengamatan saat matahari terbenam. Kepala astronom di Observatorium Sudair, Abdullah al-Khudairi, menjelaskan bahwa Matahari terbenam di lokasi Observatorium Sudair pada Sabtu pukul 18.12 waktu Saudi dan Bulan sabit kemudian terbenam delapan menit setelahnya.

“Matahari terbenam hari ini, Sabtu, di lokasi Observatorium Sudair terjadi pada pukul 18.12 (waktu Saudi), dan bulan sabit akan terbenam 8 menit kemudian.” sebagaimana dikutip dari Al Arabiya.

Penentuan waktu Idul Fitri didasarkan pada kalender lunar Islam, yang bergantung pada penampakan hilal.

Sebelumnya, Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta umat Islam di seluruh negeri untuk mengamati bulan sabit pada Sabtu malam. Pengamatan ini bertujuan untuk memastikan apakah Idul Fitri jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, atau jika Ramadan perlu diperpanjang satu hari lagi.

Dalam pernyataan resminya, Mahkamah Agung menghimbau siapa pun yang melihat hilal—baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teropong—untuk melaporkan hasil pengamatan mereka ke pengadilan terdekat dan memberikan kesaksian resmi.

Idul Fitri di Indonesia

Sementara itu, Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Syawal 1446 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag Jakarta, pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag. Sebelum sidang utama, diadakan Seminar Sidang Isbat Syawal dengan tema Antara Tradisi, Sains, dan Regulasi.

Dalam seminar tersebut, Cecep Norwendaya, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, menjelaskan bahwa secara astronomis, hilal di Indonesia pada 29 Maret 2025 saat Maghrib masih berada di bawah ufuk dan belum memenuhi kriteria MABIMS yang ditetapkan pada 2021. Oleh karena itu, hilal mustahil untuk diamati.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Ramadan 1446 H berada di bawah ufuk. Berdasarkan data yang ada maka dapat disimpulkan bahwa di wilayah NKRI, hilal awal Syawal mustahil teramati," ungkap Cecep Norwendaya.

Menurut kriteria MABIMS, hilal baru dapat terlihat jika tinggi bulan minimal 3 derajat dengan elongasi minimal 6,4 derajat. Namun, pada 29 Maret 2025 saat Maghrib, posisi bulan di Indonesia berada di antara -3 derajat 15 menit 28 detik hingga -1 derajat 4 menit 34 detik, dengan sudut elongasi berkisar antara -1 derajat 36 menit 23 detik hingga 1 derajat 12 menit 53 detik.

Dengan data tersebut, Cecep menyimpulkan bahwa berdasarkan hisab astronomis, awal Syawal 1446 H kemungkinan jatuh pada 31 Maret 2025.

 

Berita Terkait
Berita Terkini