SUKABUMIUPDATE.com - Muhamad Hisyam Az-Zahran, pemuda asal Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, sempat menjadi sorotan setelah diterima di 18 universitas bergengsi di luar negeri, termasuk dua kampus ternama di Amerika Serikat. Namun, meski telah berhasil lolos seleksi, Hisyam memutuskan untuk tidak mengambil kesempatan tersebut.
Hisyam mengungkapkan bahwa awalnya ia mendaftar ke berbagai kampus luar negeri karena dorongan teman. "Nah kebetulan karena saya bingung juga mau daftar ke kampus mana lagi, itu sebetulnya bersamaan timeline-nya. Saat itu saya udah megang TOEFL ya terus karena daftar di beberapa PTN banyak yang nolak kemudian saya disarankan oleh teman untuk mencoba mendaftar ke kampus luar negeri," ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (17/02/2025).
Hisyam juga menambahkan bahwa peluang diterima di kampus luar negeri lebih besar bagi mahasiswa internasional. "Kata teman saya kalau mau coba lebih gampang itu coba di kampus luar, karena di kampus luar itu opportunity-nya untuk orang seperti saya yang statusnya internasional itu potensi untuk bisa diterima lebih besar." tuturnya.
Baca Juga: Gagal SNBP dan SNBT, Strategi Pemuda Sukabumi Muhamad Hisyam Diterima 18 Perguruan Tinggi
Setelah mencari kampus yang sesuai dengan minat dan nilai akademiknya, ia akhirnya mendaftar ke beberapa universitas di Amerika Serikat. "Akhirnya saya nyoba lah, seperti di USA saya nyari kampus-kampus yang masih selinear sama saya, terus masih sesuai sama nilai raport saya, kemudian saya coba daftar," jelasnya.
Namun, ada kendala besar yang membuat Hisyam akhirnya mengurungkan niat untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. "Waktu itu kesalahannya saya daftarnya mandiri, jadi enggak ada bantuan dari pemerintah. Sebetulnya waktu lolos di kampus Amerika itu ingin saya ambil, tapi ternyata setelah saya perhitungkan biaya hidup, UKT atau biaya per semester ternyata lumayan besar berkali lipat dari kampus di Indonesia, jadi saya pikir ya sudah mungkin belum rezekinya untuk saya menimba ilmu di luar negeri, alhasil saya nggak jadi ambil," ungkapnya.
Hisyam menyebutkan bahwa ia diterima di dua universitas di Amerika Serikat, yaitu University of Delaware pada program studi Biochemistry dan The George Washington University pada program studi Civil Engineering pada 2023. Selain itu, pada tahun 2024, ia juga berhasil lolos seleksi di Keele University, Inggris, dan University of Amsterdam, Belanda, namun tetap memilih untuk tidak mengambil kesempatan tersebut.
"Yang terbaru 2024 saya daftar ke Keele University - UK dan University of Amsterdam - Belanda saat itu memang pengumumannya saya lolos tapi enggak saya ambil," katanya.
Keputusan untuk tidak melanjutkan kuliah di luar negeri diambil Hisyam setelah mempertimbangkan faktor finansial. "Nah karena saya waktu itu belum ada bekal apa-apa, ternyata pas daftar jalur mandiri biayanya lumayan besar untuk bisa kuliah di luar negeri, alhasil saya enggak ambil yang di luar," tutupnya.
Saat ini, Hisyam memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Program Studi Teknik Informatika. Meski demikian, perjalanan akademiknya tetap menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia yang bercita-cita untuk menempuh pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri.