Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Rabu 22 Januari 2025, 23:54 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.

Keputusan ini merupakan bagian dari janji kampanye Trump untuk menolak lembaga-lembaga internasional dan menanggapi kritik terhadap WHO, khususnya terkait penanganan pandemi COVID-19.

Dalam pernyataannya, Trump menyebutkan bahwa AS menarik diri dari WHO karena penanganan pandemi yang dianggap buruk, serta kegagalan organisasi tersebut dalam mengadopsi reformasi yang diperlukan. Ia juga mengkritik ketidakmampuan WHO untuk mengatasi pengaruh politik dari negara-negara anggota, terutama dalam menangani krisis kesehatan global yang ditimbulkan oleh wabah COVID-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, China.

WHO menanggapi keputusan ini dengan menyesalkan penarikan AS dan berharap Amerika akan mempertimbangkan kembali langkah tersebut. "WHO memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dunia, termasuk warga Amerika," kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic. Ia menambahkan bahwa WHO menangani akar penyebab penyakit dan membantu membangun sistem kesehatan yang lebih kuat di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Aurelie Moeremans dan Suami Kecelakaan di Amerika, Begini Kondisinya

Selama ini, Amerika Serikat adalah donor tunggal terbesar bagi WHO, menyumbang sekitar 18 persen dari anggaran organisasi tersebut pada 2023. Dampak penarikan AS dari WHO akan sangat signifikan, baik dari segi pendanaan maupun dampak pada kerja sama global dalam penanggulangan krisis kesehatan. Jens Laerke, juru bicara kantor urusan kemanusiaan PBB, juga menekankan peran penting WHO dalam melindungi kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk daerah-daerah konflik seperti Gaza, Yaman, Afghanistan, dan Sudan.

Sementara itu, pemerintahan Biden sebelumnya membatalkan keputusan Trump untuk menarik diri pada 2020, dan AS kembali melanjutkan peranannya sebagai penyandang dana terbesar WHO. Jika penarikan AS tetap dilanjutkan, negara ini akan menjadi satu-satunya kekuatan besar yang tidak terlibat dalam WHO, yang saat ini terdiri dari 194 negara anggota.

Pernyataan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menunjukkan bahwa meskipun penarikan ini berlangsung, WHO akan terus berupaya untuk memperkuat kemitraannya dengan Amerika Serikat dalam rangka menjaga keamanan kesehatan global.

Penarikan AS dari WHO ini menjadi sorotan internasional, mengingat peran krusial WHO dalam menangani pandemi dan tantangan kesehatan global lainnya.

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)