Hiperdigital Hambat Keterampilan Siswa, Swedia Kembali ke Buku Cetak & Keahlian Guru

Jumat 17 Januari 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi. Sekolah di Swedia Kembali Fokus ke Buku Cetak dan Keahlian Guru (Sumber : Pexels/MikhailNilov)

Ilustrasi. Sekolah di Swedia Kembali Fokus ke Buku Cetak dan Keahlian Guru (Sumber : Pexels/MikhailNilov)

SUKABUMIUPDATE.com - Negara Swedia kembali ke hal-hal mendasar dalam hal pendidikan. Para ahli mengatakan pendekatan hiperdigital di negara ini terhadap pendidikan kemungkinan telah menghambat keterampilan dasar siswa.

Oleh karena itu, para pendidik kini lebih menekankan buku cetak dan latihan menulis tangan daripada laptop dan waktu bermain gawai (gadget).

Sekolah-sekolah di Swedia beroperasi berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Swedia. Pedoman Pendidikan di Swedia ini menekankan "akses ke pendidikan yang setara" untuk semua orang.

Baca Juga: MCU CPNS dan PPPK, Mengenal Tes Medical Check Up untuk Calon ASN

Para pendidik Swedia menganggap komputer dapat membantu menyeimbangkan persaingan, jadi mereka memperkenalkan teknologi kepada anak-anak usia dini. Perangkat digital menjadi hal yang wajib bahkan di prasekolah di Swedia.

Namun kekinian, dilansir dari WORLDTeen, Menteri Sekolah Swedia Lotta Edholm ingin mencabut larangan tersebut. Menteri Swedia mengkritik negara yang terlalu mengandalkan teknologi.

“Siswa Swedia membutuhkan lebih banyak buku pelajaran,” kata Edholm, dikutip dari laman teen.gwnews.com, Jumat (17/1/2025).

Ia mengatakan ingin mengakhiri pembelajaran digital untuk anak-anak di bawah usia enam tahun. “Buku fisik penting untuk pembelajaran siswa.”

Baca Juga: Berapa Gaji Pegawai Badan Gizi Nasional yang Lolos Rekrutmen SPPI Batch 3?

Diketahui, siswa Swedia memperoleh skor di atas rata-rata Eropa untuk tingkat membaca kelas empat. Namun, satu studi menunjukkan keterampilan membaca anak sekolah di Swedia menurun.

Penurunan keterampilan membaca ini, kemungkinan disebabkan oleh absennya siswa dari sekolah selama pandemi virus corona dan meningkatnya jumlah siswa imigran yang tidak menggunakan bahasa Swedia sebagai bahasa pertama mereka.

Namun, para ahli pendidikan berpendapat bahwa penggunaan layar yang berlebihan (Hiperdigital) selama pelajaran di sekolah juga mungkin menjadi penyebab menurunnya keterampilan baca siswa di Swedia.

"Ada bukti ilmiah yang jelas bahwa perangkat digital justru merusak alih-alih meningkatkan pembelajaran siswa," kata Karolinska Institute di Swedia.

"Kami percaya fokusnya harus kembali pada perolehan pengetahuan melalui buku teks cetak dan keahlian guru, alih-alih memperoleh pengetahuan terutama dari sumber digital yang tersedia secara bebas," lanjutnya.

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Menyalahgunakan Kekuasaan, 'Asa Ieu Aing' Toxic Banget!

Untuk mengatasi penurunan keterampilan membaca siswa, pemerintah Swedia mengumumkan pembelian buku cetak senilai jutaan dolar untuk sekolah. Adapun belanja pemerintah berlanjut pada tahun 2024 hingga 2025 ini.

Di Stockholm, seorang guru kelas tiga, Catarina Branelius, mengatakan dirinya berhati-hati dalam meminta siswa untuk menggunakan tablet.

“Saya menggunakan tablet dalam matematika dan kami membuat beberapa aplikasi, tetapi saya tidak menggunakan tablet untuk menulis teks,” katanya.
Sebab, kata dia, siswa di bawah usia 10 tahun “membutuhkan waktu dan latihan serta praktik menulis tangan" sebelum mereka diperkenalkan untuk menulis di tablet.

Tak hanya dari sudut pandang pendidik, salah satu murid Branelius, Liveon Palmer (9 tahun), mengatakan ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah tanpa harus belajar.

“Saya lebih suka menulis di sekolah, seperti di atas kertas,” katanya.

Sumber: teen.gwnews.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)