SUKABUMIUPDATE.com - Dikry Maulana, pemuda 22 tahun warga Taman Asri Cikole Kota Sukabumi Jawa Barat harus kehilangan uang $800 dari transaksi online . Dikry yang sehari-hari bekerja di sebuah toko sepeda di Sukabumi ini tertipu rayuan pembeli dari luar negeri.
Kepada sukabumiupdate.com, Dikry berbagi kisah ini agar menjadi pelajaran bagi siapapun yang berbisnis online, agar lebih berhati-hati. Aksi penipuan ini terjadi Selasa 29 Oktober 2024/10/2024 Dikry mendapat pesan di akun medsos tempatnya bekerja dari seseorang yang ingin membeli sepeda BMX Full Bike Size 20
Menurut Dikri, pelaku memperkenalkan diri sebagai warga Florida Amerika Serikat, inisial MR. “Saya sempat ragu karena ini pertama kali saya melayani transaksi dengan konsumen dari luar negeri. Kami berkomunikasi menggunakan bahasa inggris,” ucapnya.
Setelah deal dengan harga termasuk jasa kirim, transaksi lanjut Dikri dilakukan lewat aplikasi Skrill. “Sesuai permintaan dari pelaku transaksinya pakai aplikasi Skrill,” sambungnya.
Dikry kemudian mendaftarkan diri di aplikasi tersebut namun belum selesai prosesnya, tetiba pelaku menghubungi via dm. “Minta alamat id email saya katanya buat transfer uang, kemudian muncul notifikasi dari email tersebut bertuliskan sudah kirim uang uang $1000 melalui aplikasi skrill,” lanjutnya.
Karena baru pertama kalinya transaksi lewat Skrill, Dikry tidak mengetahui apakah
alamat email yang masuk tersebut asli atau tidak. Berdasarkan pengalamannya bertransaksi di aplikasi lain jika ada uang masuk maka akan muncul notifikasi melalui email, ini yang membuatnya percaya karena ada notifikasi email masuk.
Baca Juga: Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun
“Namun transaksinya berhenti, on hold atau pending, email masuk menyebutkan
jika ingin mencairkan $1000 tersebut, akun skrill saya di upgrade menjadi akun bisnis. Syarat deposit uang $500,” bebernya.
Dikry kemudian curhat kepada pelaku bahwa ia tidak punya uang untuk syarat akun Skrill Bisnis. Pelaku kemudian kembali mengirimkan bukti transfer sebesar $500 kepada Dikry. “$500 ini untuk mengganti biaya merubah akun menjadi bisnis,” ungkapnya.
Dikry yakin transaksi ini berjalan lancar, karena pelaku mengirimkan uang tambahan kepadanya yang dapat diambil kembali setelah merubah akun ke skrill bisnis.
Dikry kemudian mentransfer $100 ke akun email tersebut, namun setelah transfer muncul email balasan isinya menyebutkan bahwa dia harus mengirimkan $500 langsung jika
ingin mencairkan uang sebesar $1500 yang masuk sebelumnya.
Dikry pun memaksakan mencari sisa uang $400 dengan meminjam kesana kemari, sampai akhirnya terkumpulah $400. Kemudian ia kirimkan ke pelaku. Tak lama masuk lagi email dari akun yang sama, meminta Dikry membayar biaya asuransi sebesar $100.
Disini Dikry mulai curiga dengan transaksi ini. Ia pun segera mengunjungi bank swasta rekening keuangannya, sekaligus yang digunakan dalam transaksi tersebut.
Baca Juga: Terbaru Sadbor, Daftar 8 Artis dan TikTokers Indonesia yang Terseret Kasus Judi Online
“Pihak bank mengatakan bahwa aplikasi Skrill memungkinkan pengguna untuk mentransfer uang ke rekening bank di Indonesia. Namun untuk satu hal dan lainnya, mereka tidak bisa bertindak lebih atas kejadian ini. Saya kemudian bertanya kepada rekan yang pernah transaksi dengan orang luar negeri. Ternyata mereka juga bingung menanggapi apa yang terjadi pada saya,” jelas Dikry.
Tidak ingin uang yang sudah dikirim hangus atau hilang begitu saja, kemudian
Dikry meminta ke pelaku ganti aplikasi transaksi menggunakan Paypal. Dengan syarat pelaku harus mengirimkan uang terlebih dahulu.
“Karena saya sudah mengirimkan uang sebesar $500, saya bilang akan mengembalikan uang itu,” tegasnya.
Ternyata pelaku bersedia, lanjut Dikry, ia (pelaku) kemudian mengirimkan bukti transfer paypal $700 dolar. Saat dicek ternyata tidak ada uang masuk ke paypal, Pelaku beralasan bahwa Dikry harus mengirimkan uang $300 dahulu agar $700 dolar dapat di acc atasannya.
“Untuk meyakinkan pelaku mengirimkan bukti foto selfie & id card sim, membuat saya percaya lalu mengirim uang $300 lewat Paypal. Setelah itu responnya mulai berubah menjadi jarang menjawab, saya sempat mengancamnya akan saya up di media sosial. Pelaku beralasan tidak menipu buktinya nomer saya tidak di block oleh pelaku,” beber Dikry.
Dikry mencoba menghubunginya namun tidak mau mengangkat telepon, “saya coba menggunakan nomor lain akhirnya diangkat tapi dia tidak mau video call, saya hanya mendapatkan sedikit bukti audionya saja”
Baca Juga: 7 Tips Agar Morning Person Bisa Kerja Produktif di Siang Hari
Kemudian Dikry diminta temannya cek lagi alamat email pelaku. “Ternyata gmail.com. Ini yang bikin saya sadar bahwa semua bukti transfer yang dikirim pelaku itu palsu, hasil editan yang dibuat mirip seperti aplikasi aslinya."
“Dia pakai alamat email palsu yang hampir sama. Ini berbagi pengalaman. Biar masyarakat sukabumi yang punya usaha online lebih berhati hati,” pungkas Dikry.
Kontributor: Putri dan Andri (Magang)