SUKABUMIUPDATE.com - Seorang mahasiswa asal Boston, Amerika Serikat, Nick Norwitz melakukan percobaan dengan memakan 24 buah telur setiap hari selama 30 hari secara terus menerus. Norwitz menghabiskan 720 buah telor selama sebulan penuh untuk melihat dampaknya pada kadar kolesterol.
Norwitz merupakan mahasiswa Universitas Harvad yang sedang mengambil program doktor di bidang kesehatan metabolik. "Saya dan teman-teman mencari cara kreatif untuk menerjemahkan minat kami pada fisiologi dan biologi menjadi sesuatu yang menarik dan bisa diakses masyarakat. Tujuannya untuk membuat orang paham tentang metabolisme, yang menurut saya sangat mengesankan," ujarnya kepada Fox News Digital seperti dikutip tempo.co, Jumat (27/9/2024).
Selama eksperimennya, Nortwitz makan 24 butir telur sehari dalam berbagai olahan -- orak-arik, dadar, digoreng, atau direbus. "Telur adalah makanan serbaguna dan mengolahnya dengan berbagai cara sangat menyenangkan, tidak sulit," paparnya.
Pada dua minggu pertama, ia menggabungkannya dengan makanan rendah karbohidrat. Di dua pekan berikutnya, ia menambah karbohidrat pada eksperimennya. "Saya berharap kadar kolesterol tak berubah dengan makan telur dan itulah yang terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Meriahnya HJKS Di Nagrak, Pemkab Sukabumi Gelar Gerakan Minum Susu dan Makan Telur
Kadar kolsterolnya turun justru saat Norwitz menambahkan karbohidrat karena adanya pergeseran metabolik setelah beradaptasi dengan pola makan rendah karbohidrat. Satu hal penting yang ia pelajari dari eksperimen ini dibanding yang lain yang pernah dilakukannya, eksperimen telur bukan pola makan terbaik.
"Ketika mengevaluasi pola makan apa yang baik buat seseorang, Anda perlu mempertimbangkan dasar kesehatan metaboliknya dan apa tujuannya," katanya.
Contohnya sebagian orang sangat optimis bisa hidup lama sementara yang lain berfokus pada kesehatan kardiovaskular atau mencari cara untuk mengurangi risiko penyakit radang usus. Ia pun berencana untuk melakukan lebih banyak percobaan untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan bagaimana makanan mempengaruhi fungsi tubuh dan kesehatan menyeluruh.
Sumber : Tempo.co