Kronologi 5 Warga Sukabumi Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja Tidak Manusiawi, Ingin Pulang

Rabu 11 September 2024, 19:51 WIB
Warga Sukabumi jadi korban TPPO ke Myanmar, minta bantu dipulangkan ke Indonesia | Foto : Asep Awaludin

Warga Sukabumi jadi korban TPPO ke Myanmar, minta bantu dipulangkan ke Indonesia | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Lima warga dari Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Myanmar.

Kasus ini terungkap setelah sebuah video viral menampilkan sekelompok orang yang mengaku menjadi korban TPPO di Myanmar, dengan dua di antaranya dikabarkan disekap di ruangan berbeda. Dalam video tersebut, mereka meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk memulangkan mereka ke tanah air.

Camat Kebonpedes, Nani Rusyanti, membenarkan informasi tersebut setelah pihaknya berkoordinasi dengan DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi.

“Yang jadi korban TPPO itu setelah kami berkoordinasi dengan Ketua SBMI dan juga Forkopimcam kemudian juga kepala desa itu benar warga Kebonpedes, empat dari desa Kebonpedes dan satu warga Desa Jambenenggang, jadi lima,” ujar Nani kepada sukabumiupdate.com di kantornya pada Rabu (11/9/2024).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Nani, kelima warganya itu diiming-imingi untuk bekerja di Thailand dan dijanjikan gaji tinggi hingga Rp 35 juta per bulan. Namun, setibanya di Thailand, mereka langsung dijemput oleh orang perusahaan untuk dibawa ke Myanmar.

“Mereka awalnya diiming-imingi untuk kerja di Thailand. Berdasarkan tadi informasi dari ibu Ketua SBMI itu untuk jadi operator admin crypto, ternyata mereka mungkin jadi operator slot atau judi online,” kata dia.

Baca Juga: Video Warga Sukabumi Minta Tolong ke Jokowi dan Prabowo, Sebut Korban TPPO di Myanmar

“Kalau keberangkatan dari keterangan Bu Jejen (Ketua SBMI) itu visanya memakai visa turis,” tambah dia.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk memulangkan warganya itu, Nani mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta menunggu perkembangan lebih lanjut dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Kita pemerintah kecamatan tadi sudah berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait di tingkat kabupaten dan kita juga berkoordinasi dengan DPC SBMI Kabupaten Sukabumi, untuk penanganan selanjutnya kita menunggu proses dari Kementerian Luar Negeri,” ucapnya.

Muhammad Dania Ramadhan (23 tahun), keponakan salah satu korban TPPO mengatakan jika keberangkatan pamannya untuk bekerja di sebuah pabrik yang berada di Thailand sejak empat bulan yang lalu.

“Kalau pertama diajaknya itu ke Thailand, tapi lama kelamaan disana dipindah alihkan dibawa ke Myanmar. Kalau disana yang pasti kalau berita yang saya tahu itu awalnya kerjanya di pabrik, tapi kesananya gak jelas informasinya kerjanya dimana,” ujar Dania.

Selain itu, korban disebut hanya diberikan jatah waktu selama 15 menit untuk menghubungi keluarganya di rumah. Saat itu korban menceritakan jika dirinya disekap dan diperlakukan tidak manusiawi.

“Kalau itu, terakhir dia bercerita terkait gaji yang ketika ada kesalahan itu dipotong, bahkan kesalahan satu menit pun potong gaji langsung. "Udah pengen pulang udah gak betah disini disekap, diperlakukan tidak manusiawi lah disananya",” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dania menyebut pihak keluarga sempat diminta tebusan uang senilai Rp 50 juta jika ingin memulangkan korban. Kendati demikian, pihak keluarga tidak dapat memastikan siapa orang yang meminta tebusan tersebut.

“Kalau itu kemarin sempet ada yang minta tebus yaitu Rp 50 juta per orang, Itu kabarnya ke pihak keluarga, tapi itu belum jelas informasinya dari sananya itu siapa yang memintanya gitu,” ucapnya.

Dalam hal ini pihak keluarga berharap agar Pemerintah Indonesia dapat membantu memulangkan keluarganya itu dari Myanmar. “Pengen cepet dipulangkan saja kasihan, mudah-mudahan pemerintah juga bisa membantu kepulangan paman saya,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Film20 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea The Witch, Dibintangi Park Jin Young dan Roh Jeong Eui

The Witch adalah drama korea terbaru di bulan ini dengan mengusung genre romantis misteri dan telah tayang secara perdana pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Sinopsis Drama Korea The Witch, Dibintangi Park Jin Young dan Roh Jeong Eui (Sumber : Instagram/@channela_insta)
Life20 Februari 2025, 19:00 WIB

Misteri Guna-Guna Tanah Panguragan: Legenda Ilmu Hitam dari Cirebon

Tanah Panguragan Cirebon menyimpan cerita misteri tentang ilmu guna-guna atau ilmu hitam yang konon sudah ada sejak zaman dahulu.
Ilustrasi - Tanah Panguragan Cirebon menyimpan cerita misteri tentang ilmu guna-guna atau ilmu hitam yang konon sudah ada sejak zaman dahulu. (Sumber : Freepik.com).
Nasional20 Februari 2025, 18:57 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan KPK: Pakai Rompi Oranye, Tangan Diborgol

KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pada PAW anggota DPR RI yang juga menyeret Harun Masiku.
Hasto saat ditampilkan KPK dalam konferensi pers. (Sumber Foto: Youtube KPK RI)
Jawa Barat20 Februari 2025, 18:32 WIB

Dedi Mulyadi sebut Susi Pudjiastuti Siap Jadi Penasihatnya di Pemprov Jabar Tanpa Honor

Dedi Mulyadi berharap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu tetap memiliki semangat kuat dalam membantu Pemprov Jabar menjaga kelestarian laut.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal diangkat jadi penasihan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tanpa honor. (Sumber Foto: Instagram/@susipudjiastuti115)
Sukabumi20 Februari 2025, 18:22 WIB

Mahasiswa Sukabumi Bersiap! Aksi Indonesia Gelap 21 Februari 2025: Darurat Pendidikan

elain indonesia gelap, tagar darurat pendidikan dan tolak efisiensi anggaran menjadi tiga isu utama dalam aksi yang rencananya akan di mulai dari kawasan Cibolang Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi aksi mahasiswa sukabumi. Aksi indonesia gelap direncanakan berlangsung 21 Februari 2025 (Sumber: dok sukabumiupdate)
Sukabumi20 Februari 2025, 18:13 WIB

Gempa Dangkal M4,5 Guncang Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut

Episenter gempa terletak pada koordinat 7.59 LS dan 106.18 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 73 km Barat Daya Bayah Banten.
Episenter gempa dangkal M4,5 di laut Bayah Banten yang terasa hingga Sukabumi pada Kamis, 20 Februari 2025 pukul 17:12:27 WIB. (Sumber : BMKG)
Life20 Februari 2025, 18:00 WIB

Pemimpin Baru Sukabumi: Baca Doa Ini Agar Dapat Memimpin dengan Amanah dan Berkeadilan

Baca doa ini agar para pemimpin baru Sukabumi dapat amanah dalam mengemban tugasnya.
Baca doa ini agar para pemimpin baru Sukabumi dapat amanah dalam mengemban tugasnya. (Sumber : Istimewa.).
Jawa Barat20 Februari 2025, 17:39 WIB

Viral Turun dari Mobil di Area Satwa Taman Safari, Satu Keluarga asal Sukabumi di-Blacklist

Pihak TSI menyebut keluarga asak Sukabumi yang turun dari mobil di kawasan satwa lepas itu terjadi ketika Safari Journey di area flamingo, bukan ekshibit singa.
Tangkapan layar video viral pengunjung yang turun dari mobil di area satwa Taman Safari Bogor (Sumber Foto: Istimewa)