SUKABUMIUPDATE.com - Beredar video sejumlah pria yang mengaku sebagai korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Myanmar. Sebagian orang dalam video itu dikabarkan sebagai warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, asal Kecamatan Kebon Pedes dan sekitarnya.
Redaksi mendapatkan video pendek berdurasi 50 detik ini, dari salah seorang kerabat dari orang yang ada dalam rekaman tersebut. Dalam rekaman, salah satu pria yang menjadi juru bicara menyebut mereka adalah korban TPPO di Myanmar, bahkan dua rekannya disebutkan masih disekap di ruangan lain.
Baca Juga: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum, Jawaban Jokowi Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
Lewat video tersebut, sang juru bicara meminta kepada pemerintah Indonesia, khususnya ke Presiden Joko Widodo dan Prabowo untuk secepatnya mengevakuasi mereka. Berikut narasi lengkap yang disampaikan juru bicara dalam video tersebut.
“Assalamualaikum wabarokatuh. Kepada yang terhormat pak Jokowi selaku presiden yang masih menjabat serta pak Prabowo sebagai presiden yang terpilih sekarang. Kami disini melalui video dokumentasi ini, memohon dan sangat memohon, meminta pertolongan agar kami yang menjadi korban TPPO di Myanmar dan ada dua teman kita kami yang disekap di ruangan lain, bisa segera di evakuasi. Kami mohon dengan sangat kepada pemerintah Indonesia agar segera mengevakuasi kami dan segera memproses secepatnya. karena kami sudah ingin pulang ke tanah air, bersama sanak famili kita. cukup sekian video dari kita.”
Baca Juga: Demokrat Targetkan Iyos-Zainul Menang 60 Persen Suara di Pilbup Sukabumi 2024
Dalam video tersebut terlihat ada lebih dari 10 orang. Beberapa diantaranya dikabarkan sebagai warga Kabupaten Sukabumi, khususnya dari Kebon Pedes dan Cipurut (Cireunghas). “Itu yang pegang kamera, saudara saya dari Kebonpedes Kabupaten Sukabumi,” ucap Falah kepada sukabumiupdate.com lewat aplikasi pesan media sosial.
Menurut Falah, saudaranya itu 3 bulan yang lalu berangkat ke luar negeri. “Saya dapat kabar ini dari keluarga besar. Intinya sih mau minta tolong ke pemerintah agar saudara saya dan orang-orang lainnya di video tersebut bisa segera kembali ke kampung halamannya masing-masing, bertemu keluarga,” ungkapnya.