Mengoptimalkan Kerja Sama Regional, Dongkrak Daya Saing Ekonomi Indonesia di ASEAN

Senin 12 Agustus 2024, 18:33 WIB
Bendera-bendera negara anggota ASEAN (Sumber: asean.org)

Bendera-bendera negara anggota ASEAN (Sumber: asean.org)

SUKABUMIUPDATE.com - ASEAN memiliki potensi yang sangat besar menjadi kawasan perdagangan di masa depan, mengingat jumlah PDB gabungan dari negara-negara anggota yang terus meningkat, dan jumlah populasi lebih dari 650 juta jiwa.

ASEAN tentunya dapat mengembangkan bisnis manufaktur dan jasa, di mana melalui dua sektor tersebut negara-negara anggotanya dapat memperoleh investasi dan perdagangan dengan melibatkan banyak sekali mitra dagang internasional baik negara dan non-negara.

Mengingat potensi tersebut, tentunya tidak lepas dari kesulitan dan hambatan, ASEAN sampai saat ini masih terjadi perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi yang berbeda-beda, hukum yang tidak merata, dan masalah politik yang dapat menghambat integrasi ekonomi.

Indonesia menjadi salah satu anggota ASEAN yang memiliki sumber daya manusia, dan sumber daya alam melimpah. Indonesia sesungguhnya memiliki daya tawar cukup tinggi, yakni memanfaatkan keberadaan ASEAN di masa depan yang diprediksi menjadi pusat ekonomi dunia.

Baca Juga: Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, Hendar Bahas Perda Jabar Nomor 2/2023 di Goalpara

Adapun Indonesia melihat potensi di atas dapat meluncurkan strategi, yakni memanfaatkan kerja sama regional dengan tujuan membangun daya saing ekonomi nasional di tingkat Asia Tenggara. Pendekatan yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk mewujudkannya, di mana Indonesia memusatkan penguatan sumber daya manusia.

Memanfaatkan teknologi dan kesempatan untuk mengakses mitra kerja sama, Indonesia bisa meningkatkan kualitas SDM melalui program-program pendidikan, pelatihan, dan pertukaran tenaga kerja. Adanya peningkatan SDM dipersiapkan oleh pemerintah untuk bisa mengurangi angka pengangguran di dalam negeri, dan menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan di ASEAN, serta mampu beradaptasi di tengah globalisasi yang kian mempengaruhi lapangan pekerjaan.

Selanjutnya, Indonesia dapat mempertahankan keaktifan dalam kerja sama bilateral dan multilateral, serta pada forum kerja sama ekonomi di regional. Indonesia juga dapat mulai membenahi dan mendukung setiap program yang sedang berlangsung di Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean dengan tujuan menghasilkan kesepakatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan di antara anggota ASEAN.

Lalu, Indonesia juga pada utamanya perlu mengembangkan kembali transportasi, logistik, maupun infrastruktur digital, di mana saat ini menjadi modal utama bagi perdagangan dan logistik baik dari dalam maupun luar negeri mengakses pembeli. Pembangunan jalan bebas hambatan atau tol, bandara, dermaga, menjadi konsistensi pemerintah untuk segera mewujudkan dampak kerja sama regional di dalam negeri.

Baca Juga: M. Jaenudin: Perda Trantibum-Linmas untuk Lindungi Kesehatan dan Lingkungan Warga Jabar

Adapun, poin penting pada kerja sama regional ini adalah mendukung Indonesia agar dapat tetap berperan aktif dalam penyelarasan regulasi di ASEAN, baik untuk menyamakan hambatan-hambatan perdagangan dan investasi di antara anggota ASEAN, termasuk penyelarasan standar produk, kebijakan bea cukai, dan prosedur perizinan yang lebih efisien.

Adanya kebijakan yang sama di antara anggota, dapat membantu produk UMKM dalam negeri go-internasional, sebut saja produk lokal seperti makanan tradisional dan produk fesyen lokal dapat dinikmati dan diketahui oleh warga ASEAN. Di mana, akan meningkatkan citra maupun penilaian internasional terhadap produk UMKM.

Melalui, pengetahuan tentang keberlangsungan kerjasama regional ASEAN yang telah ditempuh Indonesia, oleh masyarakat umum harus dipandang sebagai langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Adanya peran masyarakat seperti meningkatkan literasi tentang diplomasi dan kebijakan luar negeri melalui membaca artikel opini, dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang isu-isu internasional terkini, diyakini dapat membantu program pemerintah untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

* Berbagai sumber

Penulis: Harisa Firdaus Pahlawan, Mahasiswa Pascasarjana FISIP UNPAD

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)