SUKABUMIUPDATE.com - Olimpiade Musim Panas 2024, yang resmi disebut Games of the XXXIII Olympiad dan secara umum dikenal sebagai Olimpiade Paris 2024, akan dimulai pada tanggal 26 Juli 2024 dan akan berlangsung hingga 11 Agustus 2024 mendatang.
Perhelatan akbar ini merupakan momen penuh kegembiraan bagi para penggemar olahraga di seluruh dunia. Namun, di Olimpiade tahun ini negara Prancis selaku tuan rumah telah melarang atlet-atlet wanita muslim mereka untuk mengenakan hijab.
“Tuan rumah Prancis telah melarang wanita Muslim mengenakan jilbab olahraga atau bentuk penutup kepala keagamaan lainnya saat mereka bertanding untuk Prancis,” tulis Amnesty International.
Mengutip laman Amnesty International, larangan semacam itu diberlakukan di beberapa cabang olahraga di Prancis, termasuk sepak bola, bola basket, dan bola voli, dalam kompetisi di semua tingkatan, termasuk tingkat remaja dan amatir.
Larangan tersebut melemahkan upaya untuk membuat olahraga lebih inklusif dan berarti bahwa pemain dan atlet Muslim yang mengenakan jilbab di Prancis akan terus didiskriminasi.
Sebuah laporan singkat baru dari Amnesty International, “Kami tidak bisa bernapas lagi. Bahkan olahraga, kami tidak bisa melakukannya lagi.” Pelanggaran hak asasi manusia perempuan dan anak perempuan Muslim melalui larangan jilbab dalam olahraga di Prancis, mendokumentasikan pengalaman pemain perempuan Muslim dan sekutu mereka dan pesan mereka tentang larangan jilbab sangat lantang dan jelas: larangan tersebut harus dibatalkan.
Amnesty International Mengecam
Larangan terhadap atlet wanita Prancis mengenakan jilbab di Olimpiade Paris mengungkap "kemunafikan diskriminatif" otoritas Prancis dan "kelemahan pengecut" Komite Olimpiade Internasional (IOC), kata Amnesty International pada hari Selasa 16 Juli 2024.
Larangan Memakai Hijab untuk Atlet Muslimah Prancis di Olimpiade 2024
Mengutip laman middle east eye pada bulan September tahun 2023, Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera, mengumumkan bahwa tidak ada anggota delegasi Prancis yang akan diizinkan mengenakan jilbab selama Olimpiade , yang akan berlangsung di Prancis dari 26 Juli hingga 11 Agustus.
“Perwakilan delegasi kami di tim Prancis tidak akan mengenakan jilbab,” kata menteri tersebut, seraya menekankan “keterikatan pemerintah pada rezim sekularisme yang ketat, yang diterapkan secara ketat di bidang olahraga”, dikutip dari Middle east eye.
IOC juga mengklarifikasi bahwa pembatasan tersebut tidak akan berlaku bagi atlet yang mewakili negara lain pada acara tersebut.
Larangan tersebut memang bertentangan dengan peraturan IOC, yang menganggap jilbab yang dikenakan banyak wanita Muslim sebagai pakaian budaya dan non-budaya.