10 Orang Tewas dalam Aksi Unjuk Rasa di Kenya, Dipicu Krisis Ekonomi dan Kenaikan Pajak

Rabu 26 Juni 2024, 19:34 WIB
Unjuk rasa kenaikan pajak di Kenya berujung bentrok yang mengakibatkan 10 demonstran tewas | Foto : Capture youtube AFP News Agency

Unjuk rasa kenaikan pajak di Kenya berujung bentrok yang mengakibatkan 10 demonstran tewas | Foto : Capture youtube AFP News Agency

SUKABUMIUPDATE.com - Terjadi demonstrasi atau unjuk rasa besar-besaran di Republik Kenya menolak kenaikan pajak berujung bentrokan dengan kepolisian di sekitar gedung parlemen, pada Selasa (25/6/2024).

Melansir dari tempo.co, polisi Kenya menembaki demonstran yang berusaha menyerbu gedung parlemen, mengakibatkan setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Beberapa bagian dari gedung parlemen terbakar saat anggota parlemen meloloskan undang-undang kenaikan pajak yang kontroversial.

Kekacauan terjadi ketika demonstran mendesak masuk ke dalam gedung parlemen, memaksa polisi kewalahan dalam usaha mereka mengendalikan situasi. Citizen TV melaporkan bahwa para demonstran berhasil memasuki ruang senat pada pagi hari, sementara polisi melepaskan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.

Wartawan Reuters yang berada di lokasi melihat setidaknya lima jenazah tergeletak di luar gedung parlemen. Vivian Achista, seorang paramedis, menyatakan bahwa sedikitnya 10 demonstran tewas ditembak. Sementara itu, Richard Ngumo, paramedis lainnya, melaporkan bahwa lebih dari 50 orang terluka akibat tembakan senjata api, dan ia ikut membantu menggotong dua demonstran yang terluka ke dalam ambulans.

Di antara demonstran, Davis Tafari mengungkapkan ketidakpuasannya dengan pemerintah saat ini, "Kami ingin menutup gedung parlemen dan setiap anggota parlemen harus mengundurkan diri. Kami akan punya pemerintahan yang baru," katanya.

Baca Juga: Jembatan Sepanjang 3 KM Runtuh Usai Ditabrak Kapal Kargo di Amerika Serikat, 20 Orang Hilang

Aktivis terkenal asal Kenya, Auma Obama, yang juga merupakan adik tiri mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, turut berunjuk rasa bersama demonstran lainnya. Laporan CNN menunjukkan bahwa Auma terkena gas air mata dalam insiden tersebut.

Pada akhirnya, kepolisian Kenya berhasil mengendalikan situasi dan meminta demonstran untuk keluar dari gedung parlemen di tengah tembakan gas air mata dan suara tembakan. Anggota parlemen yang berada di gedung tersebut dievakuasi melalui terowongan bawah tanah.

Netblocks, perusahaan penyedia jasa internet di Kenya, melaporkan bahwa sambungan internet di seluruh penjuru Kenya mengalami gangguan selama bentrokan berlangsung. Sementara itu, operator jaringan Safaricom mengatakan dua kabel bawah laut mereka putus, menyebabkan pemadaman listrik.

Kenya saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah akibat dampak pandemi Covid-19, perang di Ukraina, dua tahun kekeringan, dan depresiasi mata uangnya. RUU yang disahkan oleh anggota parlemen Kenya bertujuan untuk meningkatkan pajak tambahan sebesar USD 2,7 miliar (Rp 44 triliun) dalam upaya meringankan beban utang negara, yang biaya bunganya mencapai 37 persen dari pendapatan tahunan Kenya.

Baca Juga: Israel Terus Gempur Gaza, Pemerintah Berencana Evakuasi WNI di Timur Tengah

Sekilas tentang Republik Kenya

Melansir dari wikipedia, Republik Kenya adalah sebuah negara yang berada di kawasan Afrika Timur. Ibu kota sekaligus kota terbesar Kenya adalah Nairobi, sedangkan kota tertua, terbesar kedua saat ini, dan ibu kota pertamanya adalah Mombasa.

Republik Kenya berbatasan dengan Somalia di timur, Samudra Hindia di tenggara, Tanzania di selatan, Uganda di barat, Sudan Selatan di barat laut, dan Etiopia di utara.

Geografi, iklim, dan populasinya sangat beraneka ragam. Mulai dari puncak gunung salju dingin dengan hutan di sekitarnya yang luas, margasatwa, dan daerah pertanian yang subur hingga iklim sedang di wilayah barat, wilayah lembah retakan, dan daerah kering dan semi-kering yang kurang subur dan gurun dapat ditemukan di Kenya.

Dengan luas 580.367 kilometer persegi (224.081 sq mi), Kenya adalah negara terbesar ke-48 di dunia berdasarkan luas wilayah. Dengan populasi lebih dari 47,6 juta pada sensus 2019.

Kenya adalah negara terpadat ke-29 di dunia. Pada tahun 2020, Kenya adalah ekonomi terbesar ketiga di Afrika sub-Sahara setelah Nigeria dan Afrika Selatan.

Sumber: Tempo.co dari Reuters

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak