SUKABUMIUPDATE.com - Semua perwakilan pemerintah Indonesia di kawasan Timur Tengah telah menyiapkan rencana kontingensi untuk keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di tengah potensi perluasan konflik dari Jalur Gaza.
Mengutip tempo.co, serangan Israel melawan kelompok Palestina Hamas di Gaza telah memicu kelompok-kelompok dari negara Timur Tengah lain untuk ikut bertempur sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Palestina. Negara-negara yang berbatasan dengan Israel dan Palestina juga terseret dalam konflik.
Sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP), Kementerian Luar Negeri
berkata pihaknya telah menyusun rencana kontingensi untuk menghadapi hal itu.
“Rencana ini sudah dibangun oleh masing-masing perwakilan yang ada di Timur Tengah untuk mengantisipasi jika ada eskalasi lebih lanjut yang membahayakan WNI yang ada di sana,” kata Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024.
Baca Juga: Israel Serang Warga Gaza Saat Sedang Antre Bantuan Pangan, Puluhan Orang Tewas
Insiden terbaru di kawasan tersebut adalah seorang personel militer Mesir terbunuh dalam baku tembak dengan personel Israel di dekat persimpangan antara Mesir dan Gaza awal pekan ini. Kedua pihak sedang menyelidiki insiden itu, yang terjadi ketika ketegangan antara Kairo dan Tel Aviv meningkat sejak pasukan Israel mengambil alih titik penyeberangan Rafah di sisi Gaza.
Di Lebanon, kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran telah saling tembak dengan militer Israel di perbatasan kedua negara sejak dimulainya serangan Israel di Gaza. Penembakan Israel telah menewaskan sekitar 80 warga sipil di Lebanon, termasuk anak-anak, petugas medis dan wartawan.
Sementara di laut, kelompok Houthi dari Yaman telah berulang kali melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang melewati wilayah Laut Merah dan perairan lainnya, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang sedang menghadapi serangan Israel.
Iran, yang memimpin koalisi Poros Perlawanan yang menentang Israel dan Amerika Serikat, berbalas serangan dengan Israel pada April lalu setelah Israel diduga mengebom kompleks kedutaannya di Suriah dan menewaskan tujuh petugas militer.
Sesuai rencana kontingensi pemerintah, saat ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman di Yordania sudah menetapkan wilayah Israel dan Palestina siaga 1. KBRI Teheran menaruh Iran dalam tingkat siaga 2. Sementara KBRI Beirut menetapkan siaga 1 untuk Lebanon selatan dan siaga 2 untuk wilayah Lebanon lainnya termasuk Beirut.
Judha mengatakan, “Kita tidak mengharapkan rencana kontingensi tersebut digunakan, tapi sesuai SOP sudah dilaksanakan. Bahkan Ibu Menlu (Retno Marsudi) sudah mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala perwakilan untuk mengantisipasi jika ada eskalasi situasi lebih lanjut yang mengancam WNI.”
Saat ini terdapat 130 orang WNI yang menetap di Israel, delapan orang di Gaza, 2.361 orang di Suriah, 217 orang di Lebanon, 387 orang di Iran, dan 553 orang di Irak. Jumlah tersebut merupakan angka yang tercatat oleh masing-masing perwakilan RI dari WNI yang aktif melakukan lapor diri. “Ada kemungkinan WNI yang tidak aktif lapor diri dan tidak tercatat,” kata Judha.
Sumber: Tempo.co | Nabiila Azzahra