Covid-19 di Singapura Meledak Nyaris Dua Kali Lipat, Warga Diminta Pakai Masker

Selasa 21 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi. Warga diminta pakai masker, imbas kasus Covid-19 di Singapura kembali meledak. (Sumber : pixabay.com/@Tumisu)

Ilustrasi. Warga diminta pakai masker, imbas kasus Covid-19 di Singapura kembali meledak. (Sumber : pixabay.com/@Tumisu)

SUKABUMIUPDATE.com - Singapura saat ini sedang dihadapkan dengan gelombang baru Covid-19, dalam dua minggu terakhir. Lonjakan baru infeksi Covid-19 dipantau oleh pemerintah Singapura, karena perkiraan akan terus meningkat.

Dikutip dari laman Straits Times, infeksi Covid-19 di Singapura ini akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada Juni 2024.

“Kita berada di awal gelombang dimana gelombang ini terus meningkat,” kata Ong. “Jadi menurut saya gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni.”

Kementerian Kesehatan Singapura menyebutkan perkiraan jumlah kasus Covid-19 pada pekan 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus, dibandingkan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Bahkan, rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19 terus meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya. Rata-rata kasus harian di unit perawatan intensif (ICU) tetap rendah yaitu tiga kasus, dibandingkan dua kasus pada minggu sebelumnya.

Ong juga mengatakan jika jumlah kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat, Singapura akan memiliki 500 pasien dalam sistem layanan kesehatannya, dan jumlah tersebut dapat ditangani oleh Singapura.

Namun, jika jumlah kasus meningkat dua kali lipat untuk kedua kalinya, maka akan ada 1.000 pasien, dan “itu akan menjadi beban besar bagi sistem rumah sakit”, katanya.

Mr Ong mengatakan bahwa dengan Singapura sebagai pusat transportasi dan komunikasi, kota ini akan menjadi salah satu kota yang terkena gelombang Covid-19 lebih awal dibandingkan kota lain.

“Jadi Covid-19 hanyalah sesuatu yang harus kita jalani. Setiap tahun, kita diperkirakan akan mengalami satu atau dua gelombang,” katanya.

Mr Ong berbicara kepada media di sela-sela Konferensi Community in Review 2024, mengatakan, secara global, varian Covid-19 yang dominan masih eksis adalah JN.1 dan sub-silsilahnya, termasuk KP.1 dan KP.2. Namun saat ini, KP.1 dan KP.2 mencakup lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.

Pada tanggal 3 Mei, Organisasi Kesehatan Dunia telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai varian yang sedang dipantau. Saat ini tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar, kata Depkes.

Masyarakat juga dihimbau untuk melaksanakan tanggung jawab pribadi dan sosial, termasuk menjaga kebersihan diri, mengurangi interaksi sosial ketika merasa tidak enak badan, dan memakai masker jika rentan secara medis, di tempat ramai, atau jika ada gejala.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)