SUKABUMIUPDATE.com - Warga Negara Indonesia atau WNI yang berencana melakukan perjalanan dengan rute penerbangan melewati wilayah udara/transit bandara di negara-negara Timur Tengah, diimbau untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan (flight disruption).
Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui unggahan di X pada hari ini Minggu (14/4/2024).
Menurut Kemenlu, bagi agar segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapat update penerbangan.
Sebelumnya, seperti dikutip suara.com dari Antara, Kemenlu juga mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) agar menunda perjalanan ke Iran maupun Israel jika tidak mendesak, kata Kementerian Luar Negeri RI melalui unggahan di X pada Sabtu (13/4/2024).
Jika menghadapi situasi darurat, WNI diminta segera menghubungi nomor bantuan KBRI Teheran di +989024668889 atau KBRI Kairo di +201022229989.
Kemlu juga mengimbau WNI di Iran, Israel, dan Palestina guna meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan di tengah memanasnya hubungan Teheran dan Tel Aviv.
Baca Juga: Iran Mulai Serang Israel dengan Pesawat Tanpa Awak, Situasi Mencekam
Baca Juga: Termasuk Sukabumi, Data BMKG 10 Gempa Dirasakan Selama Periode Lebaran 2024
“Bagi WNI yang belum melakukan lapor diri, agar segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melakukan lapor diri secara online di peduliwni.kemlu.go.id,” kata Kemlu RI.
Menurut KBRI Teheran, jumlah WNI di Iran tercatat 376 orang, yang sebagian besar adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.
Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di tengah ancaman Iran untuk menyerang target-target Israel sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Para pemimpin politik dan militer Iran bersumpah akan melakukan pembalasan.
Pernyataan itu memicu reaksi para pemimpin dunia untuk berusaha meredakan situasi.
Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, meski telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah selama berbulan-bulan.
Iran dan kelompok militan Hizbullah yang menjadi sekutunya di Lebanon mengatakan bahwa serangan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja.
Sumber : suara.com