SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong menghadapi ancaman pemakzulan oleh Rodrigo Duterte yang merupakan ayah dari Sara Duterte (Wakil Presidennya sendiri).
Diketahuim Duterte adalah mantan Presiden Filipina, mengutip dari tempo.co, Duterte menuduh Marcos berencana mengamendemen konstitusi untuk mencabut batasan masa jabatan. Dan juga menuduh Marcos atau Bongbong terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Duterte memperingatkan, hal ini bisa menyebabkan Marcos digulingkan, mirip dengan nasib ayahnya, mendiang diktator Ferdinand Marcos.
1. Tuduhan Duterte
Tuduhan Duterte merujuk wacana amendemen konstitusi yang diusulkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mendukung Bongbong Marcos. Duterte menyebut anggota parlemen tersebut, termasuk Ketua DPR Martin Romualdez melakukan upaya suap untuk mengamandemen konstitusi tahun 1987 guna menghapus batasan masa jabatan. Menurut Duterte, itu memungkinkan Bongbong untuk memperpanjang masa jabatannya dan memperkuat kekuasaan.
Baca Juga: Mengenal Friluftsliv Konsep Hidup Orang Norwegia Agar Bahagia dan Bebas Stres
2. Duterte Mengecam
Duterte mengecam Bongbong Marcos di hadapan ratusan pendukungnya pada Minggu, 28 Januari 2024. Sebelumnya, Duterte menjabat sebagai Presiden Filipina selama satu periode. Pada periode selanjutnya posisi presiden dimenangkan oleh Bongbong dengan wakilnya yang merupakan Putri dari Duterte, Sarah Duterte.
Duterte menyebutkan, ada konspirasi yang direncanakan oleh Bongbong Marcos dengan sebagian DPR kubunya untuk mengubah konstitusi. Duterte mengatakan yang dilakukan Bongbong mengulang kediktatoran ayahnya dulu, Ferdinand Marcos yang melanggengkan jabatan sebagai presiden. Tidak hanya mengecam tindakan Bongbong, Duterte mengancam akan menggulingkan kekuasaan Bongbong.
3. Dituduh Pengguna Narkoba
Duterte menyebut Bongbong Marcos pengguna narkoba. Pernyataan tersebut disampaikan dengan mengatakan ada satu orang pejabat kabinet yang memakai kokain bersama Bongbong. “Anda, militer, Anda tahu ini, kami punya presiden yang pecandu narkoba,” kata Duterte yang mendapat sorakan meriah oleh ribuan pendukungnya di wilayah selatan kota Davao.
Duterte menuduh Bongbong ada dalam daftar pantauan Badan Pemberantasan Narkoba Filipina (PDEA). Tetapi, hal tersebut dibantah oleh PDEA.
4. Duterte Menantang Bongbong
Duterte menantang Bongbong untuk menjalani tes narkoba di depan umum. “Saya tantang dia untuk menjalani tes darahnya di Luneta Park oleh lembaga independen atau dokter. Saya akan melakukan hal yang sama,” kata Duterte.
5. Ditanggapi oleh Bongbong
Bongbong Marcos menertawakan tuduhan Duterte. Bongbong mengatakan ituefek dari fentanyl, obat yang diakui Duterte telah dikonsumsi selama masa jabatannya sebagai presiden. “Ini sangat membuat ketagihan dan mempunyai efek samping yang sangat serius,” kata Bongbong Marcos menanggapi.
Menurut Badan Pengawasan Obat Amerika Serikat, fentanyl adalah obat yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk digunakan sebagai pereda nyeri dan anestesi.