SUKABUMIUPDATE.com - Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang wilayah Perbatasan China dan Kyrgyztan, Selasa (23/1/20224).
Hasil analisis BMKG menunjukkan Gempa Tektonik Mw7,1 Perbatasan China-Kyrgyztan terjadi sekira pukul 01.09 WIB dini hari.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 41,18° LU ; 78,67° BT , atau tepatnya berlokasi di wilayah perbatasan China dan Kyrgyztan pada kedalaman 10 km.
Baca Juga: Viral Tiara Ahmad Yani Mau Ditutup? Ini 5 Toserba dan Mall Lainnya di Sukabumi
Jenis dan Mekanisme Gempa M7,1 Perbatasan China-Kyrgyztan
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat Sesar aktif di Pegunungan Tian Shan di perbatasan China dan Kyrgyzstan.
Hasil analisis mekanisme sumber Gempa M7,1 Perbatasan China-Kyrgyztan menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar-naik oblique thrust fault.
Dampak Gempa Mw7,1 Perbatasan China-Kyrgyztan
Bedasarkan peta guncangan (shakemap) gempabumi ini memicu guncangan kuat yang diperkirakan terjadi di dekat pusat gempa di daerah perbatasan China dan Kyrgyztan.
Skala intensitas Gempa di Perbatasan China-Kyrgyztan ini mencapai VIII MMI (Terjadi kerusakan ringan pada bangunan struktur kuat dan terjadi kerusakan sedang hingga berat pada bangunan dengan struktur lemah).
Baca Juga: Absen Baraya Sukabumi Story Viral di TikTok, Palabuhanratu hingga Goalpara!
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut tidak berdampak di wilayah Indonesia.
Gempabumi Susulan
Hasil monitoring aktivitas gempa susulan aftershocks oleh BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 05.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 8 kali gempa susulan. Gempa susulan ini memikili magnitudo di kisaran antara M4,9 – M5,2.
Rekomendasi BMKG
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, baik media sosial maupun website resmi BMKG" kata Daryono BMKG dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (23/1/2024).
Sumber : BMKG