SUKABUMIUPDATE.com - Gabriel Attal adalah seorang politisi Prancis yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Prancis sejak 9 Januari 2024. Terpilihnya sosok berusia 34 tahun itu ditunjuk langsung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Penunjukan Gabriel Attal sebagai PM Prancis merupakan sejarah baru. Attal yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pendidikan menjadi sosok termuda yang menduduki jabatan PM Prancis.
Mengutip Tempo.co, Presiden Prancis Emmanuel Macron berusaha memberikan kehidupan baru dalam periode kepemimpinannya yang kedua tersebut dengan memilih Gabriel Attal yang menduduki jabatan tertinggi kedua di Prancis.
Baca Juga: 7 Negara Eropa yang Alami Penurunan Populasi, Apa Penyebabnya?
Attal adalah sekutu dekat Macron yang terkenal sebagai juru bicara pemerintah selama pandemi COVID-19. Ia akan menggantikan Perdana Menteri Elisabeth Borne yang mengundurkan diri.
Gabriel Attal dikenal sebagai salah satu politisi paling populer di negara itu dalam jajak pendapat baru-baru ini. Ia adalah menteri yang cerdas, nyaman di acara radio dan di parlemen.
"@GabrielAttal yang terhormat, saya tahu saya dapat mengandalkan energi dan komitmen Anda untuk melaksanakan proyek revitalisasi dan regenerasi yang saya umumkan," kata Macron, yang pada akhir tahun lalu menyatakan akan mengumumkan inisiatif politik baru.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Benci dan Tidak Suka dengan Kamu, Lihat dari Sikap!
Attal akan menjadi perdana menteri termuda di Prancis dan perdana menteri pertama yang secara terbuka menyatakan diri sebagai gay.
Usia gabungan Attal dan Macron sedikit di bawah Joe Biden, yang mencalonkan diri untuk kedua kalinya dalam pemilihan presiden AS tahun ini.
Keputusan Macron menunjuk Attal tidak serta merta menyebabkan perubahan politik yang besar. Macron berusaha melakukan reformasi pensiun dan imigrasi yang tidak populer tahun lalu dan meningkatkan peluang partainya yang berhaluan tengah dalam pemilu Uni Eropa pada bulan Juni.
Baca Juga: 12 Bahasa Tubuh Wanita yang Diam-diam Jatuh Cinta Padamu
Jajak pendapat menunjukkan kubu Macron tertinggal delapan hingga sepuluh poin persentase dari partai pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Sumber: tempo.co (REUTERS)