SUKABUMIUPDATE.com - Resolusi tahun baru adalah janji yang dibuat kepada diri sendiri untuk mengubah atau meningkatkan suatu aspek dalam hidup pada tahun baru. Resolusi tahun baru biasanya dibuat pada malam tahun baru, tetapi dapat dibuat kapan saja di tahun tersebut.
Namun, malam tahun baru yang suka cita tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Gaza Palestina. Pasalnya, masyarakat disana harus menyambut tahun baru dalam keadaan ketakutan dan kegelisahan.
Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, Israel 'memeriahkan' Malam Tahun Baru di Gaza dengan serangan udara mematikan yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Baca Juga: McD Malaysia Tuntut Ganti Rugi Rp20 Miliar kepada Kelompok Pro Palestina
"Israel telah membunuh sedikitnya 21.822 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober," kata Kementerian Kesehatan, dikutip via Suara.com.
Pembunuhan massal lewat operasi militer yang dilakukan Israel itu disebut-sebut sebagai pembalasan serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023 silam. Saat itu, Israel mengklaim serangan tersebut telah menewaskan 1.140 orang. Lantaran itu, Israel kemudian mencap Hamas sebagai kelompok militan yang wajib diperangi.
Sementara itu, pada Malam Tahun Baru 2024, Harapan tersebut disampaikan Hamdan Abu Arab, seorang warga Palestina yang terpaksa harus mengungsi dari Jalur Gaza. Ia berharap tahun 2024 akan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Human Rights Watch Kecam Meta karena Sensor Konten Pro-Palestina
"Beberapa saat yang lalu, saya sedang berbicara dengan teman-teman saya, dan kami teringat bagaimana… Kami biasa pergi keluar dan menikmati waktu kami di hari terakhir tahun ini. Tapi malam tahun baru ini yang ada hanya rudal dan sisa-sisa manusia," ujarnya seperti dikutip Alarabiya.
Israel sendiri seperti tanpa memberi ampun memberikan penderitaan bertubi-tubi kepada Warga Gaza. Sebab, selama Israel melakukan pengepungan pada awal perang, warga Gaza mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan.
Sementara iu, pengungsi lainnya, Bassam Hana memiliki harapan yang sama di tahun depan.
Baca Juga: Tragedi Kemanusiaan, DPR RI dari Sukabumi Bela Palestina di Kedubes AS
“Kami kelelahan… Kami mengungsi sebanyak lima kali selama perang ini. Kami berharap segalanya membaik pada tahun 2024 dan kita hidup seperti manusia lainnya. Saat ini, kami hidup seperti binatang," katanya.
Sebagai gambaran, selama akhir pekan setidaknya 48 warga Palestina meninggal dalam sebuah serangan di Kota Gaza dan masih banyak yang terkubur di bawah reruntuhan.
"Setelah ledakan, kami tiba di lokasi serangan dan melihat para martir di mana-mana," kata seorang warga setelah sebuah gedung dihantam.
Baca Juga: Donasi untuk Palestina, Bappilu Gerindra Jabar Kumpulkan Ratusan Juta
"Anak-anak masih hilang, kami tidak dapat menemukan mereka."
Sementara itu, Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan, beberapa militan telah tewas dan ditundukkan dalam pertempuran di Khan Younis, sehari sebelumnya.
"Kami terus menangani terowongan bawah tanah dan menyerang tempat peluncuran roket, untuk mengurangi tembakan roket ke Negara Israel. Puluhan pesawat berada di langit Gaza pada saat tertentu," katanya.
Sumber: Suara.com