SUKABUMIUPDATE.com - Penurunan populasi adalah penurunan jumlah penduduk suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Penurunan populasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti angka kelahiran rendah, angka kematian tinggi hingga migrasi.
Penurunan populasi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, sosial, dan budaya suatu wilayah. Dampak negatif dari penurunan populasi antara lain:
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi
- Meningkatnya beban demografi
- Perubahan struktur sosial
Penurunan populasi ini kini terjadi di negara-negara Eropa. Berdasarkan dikutip World Population Review via Tempo.co, inilah 7 negara eropa yang mengalami penurunan jumlah penduduk cukup signifikan:
Baca Juga: 20 Negara Unik dan Indah di Dunia yang Menarik untuk Dikunjungi
1. Bulgaria
Populasi Bulgaria diperkirakan menurun sebesar 22,5 persen dari 6,9 juta pada tahun 2020 menjadi 5,4 juta pada tahun 2050 mendatang. Migrasi ke luar negeri secara massal menjadi kontributor terbesar terhadap penurunan populasi Bulgaria.
2. Lithuania
Populasi Lithuania diproyeksikan menyusut sebesar 22,1 persen selama tiga dekade mendatang. Populasi ini juga diperkirakan menyusut dari 2,7 juta menjadi 2,1 juta orang. Sama seperti Bulgaria, hilangnya populasi di Lithuania terutama disebabkan oleh migrasi massal.
3. Latvia
Latvia diperkirakan akan mengalami kehilangan populasi sebesar 21,6 persen antara tahun 2020 hingga 2050. Sejauh ini, Latvia telah kehilangan sekitar seperlima populasinya sejak bergabung dengan Uni Eropa pada Mei 2004. Hilangnya populasi Latvia ini disebabkan oleh migrasi ekonomi dan tingkat kelahiran yang rendah.
Baca Juga: Urutan Negara Pertama dan Terakhir yang Merayakan Tahun Baru 2024
4. Ukraina
Populasi Ukraina diproyeksikan turun dari 43,7 juta pada tahun 2020 menjadi 35,2 juta pada tahun 2050. Tingkat emigrasi yang tinggi ditambah dengan tingkat kematian yang tinggi, lalu dikombinasikan dengan angka kelahiran yang rendah menjadi penyebab utama hilangnya populasi di Ukraina. Angka kelahiran di negara ini hanya berkisar 9,2 kelahiran per 1.000 orang. Sementara angka kematian berada pada 15,2 kematian per 1.000 orang.
5. Serbia
Populasi Serbia diperkirakan akan menurun dari 8,7 juta menjadi 7,1 juta dalam 30 tahun ke depan. Ini merupakan penurunan sekitar 18,9 persen. Depopulasi ini terjadi karena banyak pekerja Serbia yang berpendidikan tinggi dan terampil memilih untuk meninggalkan negaranya demi mencari peluang kerja yang lebih baik karena jumlah pekerja di Serbia sangat rendah. Migrasi ini semakin diperparah dengan tingkat kesuburan yang rendah.
6. Bosnia dan Herzegovina
Populasi kedua negara ini diproyeksikan menurun sebesar 18,2 persen, ini menyusut dari 3,3 juta pada tahun 2020 menjadi 2,7 juta pada tahun 2050 mendatang. Tingkat kesuburan Bosnia dan Herzegovina jauh dibawah tingkat penggantian populasi yaitu masing-masing 2,1 kelahiran per perempuan dan 1,26 kelahiran per perempuan.
Baca Juga: 10 Negara Tertua di Dunia yang Masih Eksis Berdiri Hingga Saat Ini
7. Kroasia
Populasi Kroasia diperkirakan menyusut sebesar 18,0 persen. Populasi ini diperkirakan akan turun dari 4,1 juta menjadi 3,4 juta dalam 30 tahun ke depan. Jumlah penduduk mencapai puncaknya pada tahun 1991 sebesar 4,78 juta jiwa. Namun angka ini terus mengalami penurunan karena rendahnya tingkat kelahiran dan populasi yang menua.
Sumber: Tempo.co