SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Luar Negeri atau Kemlu RI melaporkan hingga Selasa, 2 Januari 2024, tidak ada WNI yang menjadi korban tewas dalam gempa Jepang yang terjadi pada 1 Januari 2024. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas akibat gempa Jepang di Ishikawa mencapai 48 orang.
Sedangkan korban luka tersebar di prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, and Gifu. Sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh.
"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul WNI di Jepang," demikian keterangan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI.
Dalam laporan itu disebutkan pula sampai Selasa, 2 Januari 2024 pukul 17.40 terdapat 9 WNI, yang mayoritas mahasiswa, berada di shelter yang disiapkan otoritas setempat. Ke-9 WNI itu dalam keadaan baik.
Baca Juga: Gempa M7,4 Jepang, Peringatan Tsunami di Pantai Noto Ishikawa Dirilis
Otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami. Namun tetap memperingatkan kemungkiman gempa susulan dalam sepekan ke depan. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka tetap mengimbau agar WNI di Jepang tetap waspada dan terus memantau informasi serta arahan otoritas setempat.
Gempa Jepang berkekuatan awal 7,4 magnitudo pada Senin 1 Januari 2024 pukul 16:10 waktu setempat. Gempa mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang antara lain Noto Peninsula, Ishikawa dan Niigata.
Dahsyatnya gempa sampai membuat gedung-gedung di jantung Kota Tokyo, bergetar. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan tinggi gelombang tsunami bisa mencapai lima meter.
Perusahaan-perusahaan listrik yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah terdampak gempa mengaku sedang memeriksa dan untungnya sejauh ini tidak ada masalah. Gempa yang melanda Jepang tengah itu, juga memicu peringatan tsunami di Korea Utara dan Rusia.
SUMBER: TEMPO.CO