SUKABUMIUPDATE.COM - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan Gelar Gerak Operasional Haji atau yang dikenal dengan G2OH untuk mengoptimalkan kinerja petugas dalam proses Arafah, Muzdalifah dan Mina atau (Armina).
"Untuk mengoptimalkan kinerja petugas, khususnya bidang perlindungan jamaah, tahun ini akan diterapkan konsep Gelar Gerak Operasional Haji, "kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Mekkah, Minggu.
Inti konsep G2OH, lanjut Abdul Djamil, adalah lebih mengintensifkan pemantauan dan pergerakan petugas haji pada pos masing-masing. Sebagai dasar dari konsep ini, tambah dia, para petugas yang tergabung dalam satuan operasi Armina harus memahami uraian tugas masing-masing, mulai keberangkatan dari Mekkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Menurut mantan rektor IAIN Walisongo Semarang ini, G2OH akan didukung dengan tim gerak cepat untuk melakukan antisipasi manakala terjadi hal yang bersifat darurat pada medan yang cukup berat dan memerlukan energi.
"G2OH merupakan bagian perbaikan dari hasil evaluasi di masa lalu, saat menghadapi musibah di Mina. Tahun ini antisipasinya harus lebih bersifat konseptual, tegas, dan jelas uraian tugasnya, serta didukung tim yang bisa bergerak dengan cepat, "ujarnya.
Sehubungan dengan itu, dalam rangka lebih mendekatkan layanan kepada jamaah para petugas akan disebar di sektor-sektor agar bisa berada di tengah-tengah jamaah. Menurut Abdul Djamil, petugas nantinya tidak lagi mengumpul di pusat misi haji Indonesia di Arafah atau Mina, tapi tersebar di lapangan sehingga jika ada masalah, petugas memiliki kesiapan untuk bertindak cepat.
"Mereka akan stand by di sektor sektor yag berdekatan dengan jamaah. Karena selalu saja di Arafah maupun Mina, problem yang sifatnya insidental seringkali terjadi dan ini memerlukan gerak cepat dari petugas kita, "ujarnya.
Sementara itu Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat hingga Sabtu (27/8) sebanyak 83.011 jamaah haji Indonesia telah memadati Kota Mekkah.
Jumlah itu terdiri atas 61.186 jamaah haji gelombang pertama yang datang dari Madinah setelah menjalankan ibadah Arbain - shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi - dan 21.825 jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang kedua dari Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah lalu ke Mekkah.