SUKABUMIUPDATE.com - Gempa berkekuatan 6.2 magnitudo mengguncang daerah terpencil dan pegunungan di tepi utara dataran tinggi Qinghai-Tibet, Cina, menjelang Selasa dini hari, 19 Desember 2023. Bencana ini menewaskan sedikitnya 111 orang dan melukai lebih dari 230 orang, menurut media pemerintah Cina.
Gempa terjadi di wilayah Jishishan di provinsi Gansu, barat laut Tiongkok, pada pukul 23.59 waktu setempat pada Senin di kedalaman 10 kilometer, menurut China Earthquake Networks Center (CENC).
Upaya penyelamatan dan bantuan sedang dilakukan dan sebuah kelompok kerja telah dikirim untuk menilai dampak bencana tersebut, kata media pemerintah, dan jumlah orang hilang setelah gempa tidak diketahui.
Gempa biasa terjadi di provinsi barat seperti Gansu, yang terletak di batas timur dataran tinggi Qinghai-Tibet, sebuah wilayah yang aktif secara tektonik. Gempa paling mematikan di Cina dalam beberapa dekade terakhir terjadi pada tahun 2008 ketika gempa berkekuatan 8.0 skala Richter melanda Sichuan, menewaskan hampir 70.000 orang.
Baca Juga: Bertambah Jadi 570, Rumah Rusak di Kabandungan: Gempa Gunung Salak Sukabumi
Pusat gempa terbaru berada 5 km dari perbatasan antara Gansu dan provinsi tetangga. Guncangan kuat terasa di banyak wilayah di provinsi Qinghai, kata kantor berita resmi Xinhua.
Sekitar 2.200 personel penyelamat dari pemadam kebakaran provinsi dan brigade kehutanan serta tim penyelamat darurat profesional dikirim ke zona bencana, lapor Xinhua, menambahkan bahwa militer dan polisi juga terlibat dalam pekerjaan penyelamatan.
Komisi Nasional Cina untuk Pencegahan, Pengurangan dan Bantuan Bencana serta Kementerian Manajemen Darurat telah mengaktifkan darurat bantuan bencana tingkat IV.
Karena daerah bencana berada di wilayah dataran tinggi yang cuacanya dingin, upaya penyelamatan dilakukan untuk mencegah bencana susulan yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar gempa, kata Xinhua.
Sumber: Tempo.co