SUKABUMIUPDATE.com - Pihak berwenang Iran mengklaim telah menjinakkan 30 bom yang dimaksudkan untuk meledak secara bersamaan di Teheran. Iran juga telah menahan 28 teroris yang terkait dengan ISIS, menurut laporan kantor berita Iran Tasnim pada Minggu, 24 September 2023, yang mengutip data intelijen.
“Beberapa anggotanya adalah ISIS dan pelakunya memiliki riwayat berafiliasi dengan kelompok Takfiri di Suriah, Afghanistan, Pakistan, dan wilayah Kurdistan di Irak,” ujar Kementerian Intelijen Iran. Takfiri adalah istilah untuk menggambarkan Muslim yang menuduh Muslim lain murtad atau kafir dengan implikasi hukuman mati.
Mengutip tempo.co, Kementerian menambahkan meskipun mereka tergabung dalam kelompok bersenjata tersebut, sifat teknis dari operasi menunjukkan kecocokan dengan musuh bebuyutan Iran yaitu Israel. Pemerintah telah menyita bahan peledak dalam jumlah besar, perangkat elektronik untuk meledakkannya, 17 pistol buatan AS dan amunisi terkait, perangkat komunikasi, pakaian kelas militer, rompi bunuh diri, dan mata uang asing. Dalam penggerebekan itu, dua agen Kementerian Intelijen terluka.
Rekaman yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan bagaimana orang-orang tersebut diawasi oleh drone sebelum lokasi mereka diserbu dan ditangkap oleh agen intelijen. Tersangka juga diperlihatkan menggali bagian-bagian untuk membuat bahan peledak yang mereka kubur untuk disembunyikan.
Baca Juga: 13 Fakta Film Oppenheimer: Kisah Penemu Bom Atom Senjata Penghancur Massal
Klip tersebut menunjukkan pistol dan rompi peledak yang disita dan sekelompok tersangka diikat dan ditutup matanya.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kuil suci Shah Cheragh pada bulan Oktober yang menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya. Kuil di selatan kota Shiraz mengalami serangan senjata kedua dalam waktu kurang dari setahun pada bulan Agustus, yang menewaskan dua orang.
Iran juga menyalahkan serangan kedua terhadap ISIS. Iran mengatakan sejumlah warga asing ditangkap sehubungan dengan operasi tersebut.
Sumber: Tempo.co