SUKABUMIUPDATE.com - Varian baru COVID-19 kembali terdeteksi, yakni BA.2.86 atau dikenal dengan nama Pirola. Varian COVID-19 Pirola saat ini tengah diawasi oleh World Health Organization (WHO).
Varian COVID-19 Pirola ini muncul setelah EG.5.1 atau Eris, yang merupakan subvarian dari omicron. Melansir uk.news.yahoo.com, munculnya varian baru COVID-19 memiliki jumlah mutasi lebih besar dari biasanya cenderung memicu kekhawatiran gelombang infeksi baru.
Apalagi ketika wakil direktur The UK Health Security Agency (UKHSA), Dr Meera Chand, mengatakan bahwa varian COVID-19 Pirola telah terdeteksi di Inggris.
“Kami mengetahui bahwa BA.2.86 telah terdeteksi di Inggris. UKHSA sedang menilai situasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut” kata Meera, dilansir pada Rabu (9/6/2023).
Baca Juga: 7 Ciri Anak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental: Autis hingga PTSD
Sementara itu hingga artikel ini ditayangkan, varian COVID-19 Pirola (BA.2.86) belum dilaporkan masuk ke Indonesia.
Mengenal Varian COVID-19 Pirola (BA.2.86)
Pirola saat ini dianggap sebagai varian dari COVID-19 Omicron, meskipun hal ini dapat berubah tergantung seberapa cepat virus tersebut mulai menyebar.
Varian COVID-19 Pirola juga disebut sebagai BA.2.86, yang ditemukan melalui pengurutan genetik. Pengurutan genetik ini merupakan sebuah proses dimana para ilmuwan menentukan bahan penyusun DNA suatu molekul.
Baca Juga: 12 Ciri Mental Anak Terganggu, Ada Keluhan Fisik Tanpa Penyebab Medis
Para ilmuwan tetap waspada terhadap COVID-19 Pirola karena tingginya jumlah mutasi varian BA.2.86. Meski begitu, menurut UKHSA, kasus Pirola di Inggris tidak memiliki riwayat perjalanan belakangan ini.
Luke Blagdon Snell, seorang peneliti klinis di King's College London, mengatakan seorang pasien di Guy's dan St Thomas' di ibu kota pertama kali menunjukkan gejala lima hari lalu, dan tertular infeksi “secara lokal”.
Adapun gejala COVID-19 Pirola atau varian BA.2.86 antara lain pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.
Sumber: uk.news.yahoo.com