SUKABUMIUPDATE.COM - Diplomat Taiwan yang baru diangkat untuk kantor perwakilan di Singapura, Antonio Chiang, mengajukan pengunduran diri sebelum menduduki jabatannya atas pelanggaran mengemudi kendaraan dalam keadaan mabuk.Dalam pernyataan yang ditujukan kepada Kantor Berita Taiwan CNA, Chiang menyatakan ketidakinginannya untuk menjabat dan dia hanya berkontribusi kepada negerinya itu.
"Namun saya meminta maaf karena telah menodai pemerintahan ini, bahkan sebelum saya secara resmi menjalankan tugas saya di Singapura," ujarnya. "Hari ini saya mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Presiden Tsai Ing-wen dan Menteri Luar Negeri David Lee," katanya menambahkan.
Juru bicara Kepresidenan, Alex Huang, menyatakan bahwa Presiden Tsai sangat menghormati keputusan Chiang dan pemerintahannya sedang mencari kandidat lain untuk mengiisi jabatan tersebut. Chiang diberhentikan petugas kepolisian Taipei di Jalan Binjiang pada 2 Agustus malam lalu, hanya beberapa jam setelah mengucapkan sumpah untuk jabatan barunya dan dites "breathalzer" yang menunjukkan kandungan alkohol di dalam darahnya yang mencapai 0,27 mg/l atau hampir dia kali lipat dari yang diizinkan 0,15 mg/l.
Kejaksaan Distrik Taipei, Senin (8/8), memutuskan menangguhkan dakwaan atas perbuatan Chiang yang membahayakan keselamatan umum dan tetap mengenakan denda sebesar 60.000 dolar Taiwan atau 1.906 dolar AS karena mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk.
Pihak kejaksaan memilih mengenakan denda daripada dakwaan karena Chiang (72) menunjukkan rasa penyesalan dan karena perilakunya tidak menyebabkan cedera. Sejak pemberitaan Chiang mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk mengemuka, sekelompok masyarakat menggelar unjuk rasa mendesak dia untuk mengundurkan diri dan meminta pemerintah mencopot jabatannya.
Chiang, seorang wartawan senior dan penerbit surat kabar, menjabat sebagai Deputi Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional selama periode 2000-2004 di bawah pemerintahan Partai Progresif Demokratik (DPP) sebelumnya. Hingga saat ini, dia masjin menjadi kolumnis yang sering menulis tentang politik di koran berbahasa Mandarin, Apple Daily.